Bola.com, Jakarta - Pengamat sepak bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, menyayangkan sikap Asnawi Mangkualam dan Shin Tae-yong menyoal dukungannya terhadap Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, Ketua Umum PSSI.
Iwan Bule mendapatkan tekanan besar dari pencinta sepak bola Indonesia. Ia diminta untuk mundur dengan tagar #IwanOut.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, pasca tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, 1 Oktober lalu, nama pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menjadi sorotan.
Tak sedikit yang menuntut Iwa Bule untuk mundur dari jabatannya sebagai ketum PSSI. Namun, disaat tuntutan itu mulai ramai digaungkan, Shin tae-yong mempublish pernyataannya di akun sosial media.
Secara garis besar, pria yang pernah menjadi pelatih timnas Korea Selatan itu akan mundur dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia jika Iwan Bule dipaksa turun.
Bukannya mendapatkan dukungan, publik sepak bola Indonsia pun ramai-ramai menggaungkan hastag #STYOUT sehingga trending topic di Twitter.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harusnya Fokus Saja pada Teknis
Menyikapi pernyataan Shin Tae-yong (STY), Pengamat sepak bola Tanah Air, Kesit Budi Handoyo menyayangkan langkah tersebut. Menurutnya, Shin tae-yong lebih baik fokus pada pekerjaannya, ketimbang ikut dalam urusan non teknis.
"Menurut saya Shin Tae-yong fokus saja sama urusan teknis, tidak usah masuk ke masalah non-teknis terkait dengan dukungan terbuka yang dia berikan kepada ketum PSSI yang didesak mundur dari jabatan," kata Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com, Sabtu (15/10/2022).
"Boleh-boleh saja dia mendukung secara moril kepada ketua umum PSSI. Tapi, tidak dengan embel-embel akan ikut mundur juga sebagai pelatih timnas. STY belum paham persoalan yang melanda sepa kbola Indonesia," tambahnya.
Advertisement
Belum Persembahkan Trofi
Yang lebih disayangkan, sikap STY saat ini dengan mempertaruhkan jabatannya, menurut Kesit bisa jadi karena sebelumnya dia selalu mendapatkan pujian dari publik sepak bola Indonesia karena akhir-akhir ini Timnas bisa melaju jauh. Contoh, Timnas U-20 lolos ke Piala AFF, begitupun dengan Timnas Senior.
Apalagi, terakhir Timnas Senior mampu mengalahkan Caracau yang dihuni para para pemain yang merumput di Eropa.
Kata Kesit, hal itu bukanlah ukuran bagi menilai Shin Tae-yong karena pencapaian yang telah diukirnya belum amsuk sebuah kesuksesan, di mana seharusnya dia bisa memberikan sebuah trofi.
"Kalau saat ini dia merasa tersanjung dengan pencapaian tim asuhannya, sebenarnya itu belum bisa dikatakan dia berprestasi. Bahwa dia mampu mengangkat performa Timnas Indonesia harus diakui, iya. Tapi dia belum memberikan prestasi apa-apa," tambahnya.
Asnawi Juga Kena Semprot
Bukan hanya Shin Tae-yong yang mendapatkan kritik dari Kesit Budi Handoyo. Pria yang sering tampil di stasiun televisi nasional sebagai komentator jalannya pertandingan sepak bola ini pun mengkritik pernyataan salah satu pilar Timnas Senior yakni Asnawi Mangkualam.
Menurut Kesit, sebagai pemain seharusnya fokus saja pada karir, tidak usah ikut-ikutan dengan kondisi sepak bola Indonesia, apalagi Iwan Bule mendapatkan kritik tajam dari pecinta sepak bola dari Sabang sampai Merauke.
Asnawi Mangkualam mengomentari postingan Shin tae-yong dengan menyebut bahwa Iwan Bule adalah Ketua Umum PSSI terbaik selama 10 tahun terakhir.
Kesit meminta Asnawi Mangkualam lebih banyak belajar tentang sejarah PSSI, khususnya orang-orang yang pernah menjadi ketua umum PSSI, agar penilaiannya objektif.
"Pemain seharusnya tidak ikut-ikutan. Ya, karena dia belum lahir waktu Pak Kardono jadi Ketum PSSI, satu-satunya ketua umum PSSI yang berhasil mempersembahkan medali emas di SEA Games 1987 dan 1991. Sejak itu belum ada lagi Ketum PSSI yang bisa menyamai catatannya," ungkapnya.
Â
Advertisement
Harus Berbenah
Kesit berharap, dengan adanya persoalan yang melanda PSSI saat ini, kedepannya sepak bola Indonesia bisa lebih baik lagi dari berbagai sisi, khususnya dalam pembinaan usia muda serta kompetisi yang bersih dan sesuai dengan aturan FIFA.
"Perbaikan di seluruh lini harus segera dilakukan. Manajemen PSSI harus berbenah diri dengan menempatkan orang-orang yang kapabel di bidangnya," Kesit Budi Handoyo mengakhiri pembicaraan.