Bola.com, Jakarta Borneo FC Samarinda tampil luar biasa di awal kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. Untuk sementara, klub berjulukan Pesut Etam tersebut berhasil menduduki puncak klasemen berkat raihan 23 poin dari 11 laga.
Padahal perjalanan Borneo FC Samarinda musim ini juga tak bisa dikatakan mulus. Mereka sempat dilanda sedikit turbulensi dengan kepergian mendadak Milomir Seslija dari kursi pelatih.
Baca Juga
Advertisement
Tetapi nyatanya, hal itu tak terlalu berpengaruh besar. Fondasi yang telah dibangun Milo, julukan Milomir diteruskan dengan baik oleh Andre Gaspar.
Pada laga debutnya sebagai pelatih Borneo FC Samarinda, Gaspar berhasil membawa timnya menang 3-0 atas Madura United, 1 Oktober 2022.
Dengan kompetisi yang tengah memasuki masa jeda, pelatih asal Brasil itu kini memiliki cukup banyak waktu untuk mengenal lebih jauh anak asuhnya. Ini menjadi harapan bagi beberapa nama yang sempat terpinggirkan.
Tetapi, melihat minimnya menit bermain yang didapatkan sejauh musim berjalan, bukan tidak mungkin tiga pemain ini memlih hengkang dari Borneo FC Samarinda pada pertengahan musim. Siapa saja mereka? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Shahar Ginanjar
Satu di antara kekuatan klub asal Kalimantan tersebut adalah solidnya pertahanan. Angga Saputro dan Dwi Kuswanto bergantian mengisi pos penjaga gawang utama Borneo FC Samarinda musim ini.
Tetapi, kesempatan tersebut tak kunjung datang bagi Shahar Ginanjar. Kiper yang membawa Dewa United promosi musim lalu itu hanya dijadikan 'ban serep' bagi Angga dan Dwi Kuswanto.
Dengan usianya yang menginjak 31 tahun, Shahar sejatinya masih cukup lincah di bawah mistar. Hengkang ke klub lain jelas menjadi opsi ideal untuk mengembalikan sentuhannya setelah mengalami cedera.
Advertisement
Rabbani Tasnim Siddiq
Kebintangan Rabbani Tasnim Siddiq di level kelompok umur sudah tak perlu diragukan lagi. Walaupun kerap tampil sebagai pemain pengganti, ia mampu memenuhi kepercayaan pelatih Shin Tae-yong.
Sayangnya, pemain asal Bekasi tersebut seperti tak mendapat tempat di tim utama Borneo FC. Kehebatan Matheus Pato plus moncernya Ahmad Nur Hardianto membuat peluangnya tampil sangat tipis.
Dengan Piala Dunia U-20 yang semakin dekat, pengalaman bertanding bakal meningkatkan kualitasnya. Hal itu mungkin baru bisa didapatkan di klub lain.
Indra Mustafa
Kepindahan Indra Mustafa ke Borneo FC terbilang sarat kontroversi. Ia bahkan sempat diparkir Persib Bandung pada putaran kedua musim lalu lantaran pindah tanpa izin.
Walaupun akhirnya proses transfernya terwujud pada awal musim ini, tak berarti dirinya langsung mendapat tempat utama. Malah bisa dikatakan ia kalah bersaing dengan pemain senior lainnya.
Untuk menyelamatkan kariernya agar tak semakin stagnan atau bahkan drop, pindah ke klub lain yang menjanjikan posisi starter merupakan sebuah pilihan bijak. Adakah yang mau menerima Indra Mustofa?
Advertisement