Bola.com, Jakarta - Impian Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 gugur setelah AFC lebih memilih Qatar. Keputusan itu diambil dalam rapat Komite Eksekutif yang dipimpin secara langsung oleh Presiden AFC, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, Senin (17/10/2022).
Qatar mengalahkan Indonesia dan Korea Selatan dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Asia 2023. Presiden Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa menyebut, alasan pemilihan Qatar karena sudah punya pengalaman panjang menggelar turnamen internasional.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
"Atas nama AFC dan keluarga sepak bola Asia, saya ingin mengucapkan selamat kepada Asosiasi Sepak Bola Qatar (QFA) karena telah diberikan hak menjadi tuan rumah edisi Piala Asia mendatang," kata Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa.
"Kemampuan dan rekam jejak Qatar dalam menyelenggarakan acara olahraga internasional besar dan perhatian mereka yang cermat terhadap detail sangat dikagumi di seluruh dunia," tegas pria asal Bahrain tersebut.
Lantas, apa saja alasan di balik kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2023? Berikut ini tiga alasan yang diyakini jadi alasan AFC tak memilih Indonesia versi Bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terlalu Mepet
Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Turnamen bergengsi kelompok umur itu digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023.
Pemerintah Indonesia sudah sejak lama mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. AFC diyakini tidak ingin menganggu fokus Indonesia ke turnamen tersebut.
Apalagi jadwal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 dan Piala Asia 2023 akan berdekatan. AFC tak ingin fokus Indonesia terbagi bila juga menjadi tuan rumah Piala Asia.
Advertisement
Infrastruktur Kurang
Faktor infrastruktur diyakini juga menjadi pertimbangan AFC dalam penunjukkan tuan rumah Piala Asia 2023. Bila dibandingkan Qatar dan Korea Selatan, tentu secara infrastrukur Indonesia berada di belakangnya.
Apalagi kedua negara itu sudah punya pengalaman panjang menggelar turnamen skala internasional. Qatar sudah dua kali menggelar Piala Asia dan akhir tahun 2022 bakal menyelenggarakan Piala Dunia.
Sementara itu, Korea Selatan juga sudah pernah menggelar Piala Asia dan Piala Dunia. Adapun Indonesia baru sekali menjadi tuan rumah Piala Asia pada 2007 dan itu pun dilakukan bersama-sama negara Asia Tenggara lainnya.
Minim Konsep
Keseriusan Indonesia untuk menggelar Piala Asia 2022 dianggap AFC kurang siap. Itu terlihat dari minimnya konsep yang ditawarkan oleh Indonesia.
PSSI mengajukan stadion-stadion yang sama dengan venue Piala Dunia U-20 2023. Adapun Qatar dan Korea Selatan sangat serius dalam pencalonan tuan rumah Piala Asia 2023.
Konsep yang ditawarkan PSSI diyakini kurang mampu meyakinkan AFC. Apalagi konsetrasi Indonesia saat ini sedang fokus mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Advertisement