Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh menolak rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Pelaksanaan KLB pada umumnya akan memilih Ketua PSSI, Wakil Ketua PSSI, hinga anggota Exco PSSI yang baru sehingga bakal mengganti pengurus PSSI yang lama.
Baca Juga
Double Date, Erick Thohir dan Istri Kunjungi Vakansi Maarten Paes dan Luna Bijl di Bali: Dengarkan Cerita Melihat Berbagai Budaya Indonesia
Brisbane Roar Tak Lepas Rafael Struick ke Timnas Indonesia untuk Penyisihan Grup Piala AFF 2024, Baru Bisa jika Masuk Semifinal
Erick Thohir Konfirmasi Maarten Paes Tidak Main di Piala AFF 2024, Pasang Target Juara
Advertisement
"Pemerintah lewat Menpora Zainudin Amali kan sudah berbicara. KLB urusannya PSSI dengan FIFA. Pemerintah tidak bisa ikut campur. Ya sudah," ujar Ahmad Riyadh.
"Tidak ada KLB. Tahun depan juga sudah KLB. Sesuai jadwalnya saja. Sebab, yang berhak minta KLB adalah anggota kami," jelas Ahmad Riyadh.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keterangan Ahmad Riyadh
Yang dimaksud Ahmad Riyahd terkait KLB tahun depan adalah kongres pemilihan PSSI karena masa kepemimpinan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan sejak 2019 akan habis pada November 2023.
"Jika ada anggota PSSI meminta KLB pada besok, lusa, atau bulan depan, harus dibicarakan lebih dulu. Tidak bisa langsung," tutur Ahmad Riyadh.
"Sebab, kan ada tahapannya. Ada caranya tapi tetap berasal dari anggota," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Wasit PSSI tersebut.
Advertisement
Pemerintah Tidak Bisa Intervensi
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa pemerintah tidak dapat mengintervensi PSSI terkait rekomendasi TGIPF.
"Jelas betul bahwa pemerintah tidak akan masuk ke area yang bukan area pemerintah," jelas Zainudin Amali dinukil dari Antara beberapa waktu lalu.
Kami hanya akan menindaklanjuti hal-hal yang bisa pemerintah kerjakan. Tapi ada hal-hal lain yang tidak bisa dimasuki sehingga itu akan dibicarakan dengan FIFA," terangnya.
Ketua PSSI dan Jajaran Exco PSSI Diminta Mundur
Sementara itu, Garis besar kesimpulan dan rekomendasi tragedi Kanjuruhan TGIPF terdiri dari sembilan poin, termasuk poin yang meminta Ketua PSSI, Mochamad Iriawan dan jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk mundur.
Gerbong Exco PSSI berjumlah 15 orang, termasuk Iriawan, Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto dan Cucu Soemantri, serta 12 anggota Exco PSSI.
"Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan sepak bola nasional," tulis poin nomor enam garis besar kesimpulan dan rekomendasi TGIPF.
Advertisement
Hasilkan Kepengurusan yang Berintegritas
TGIPF merancang aksi bersih-bersih kepada PSSI supaya PSSI dapat diisi oleh Ketua hingga anggota Exco yang berintegritas hingga profesional.
"Pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan kongres atau menggelar KLB," jelas poin nomor enam.
"Untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan," bunyi poin nomor enam.