Sukses


Liga 1: Presiden Madura United Menolak KLB, Jika...

Bola.com, Jakarta - Pasca tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 134 suporter Arema FC tekanan terhadap federasi sepak bola Indonesia atau PSSI semakin kuat.

Tekanan kepada PSSI mulai muncul dengan meminta jajaran pengurus PSSI Pusat dari ketum hingga anggota exco mengundurkan diri.

Kini setelah 22 hari sejak kejadian tersebut, muncul tuntutan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk segera digelar PSSI. Tuntutan itu datang dari para pecinta sepak bola nasional yang disampaikan melalui sosial media.

Tuntutan Kongres Luar biasa itu pun menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini, karena tuntutan mereka terhadap ketua dan anggota eksekutif tidak berhasil.

PSSI pun semakin tersudut setelah Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyampaikan beberapa poin penting pemerintah tak bisa mengintervensi PSSI.

Namun, untuk pertanggungjawaban moral menyarankan ketum PSSI dan jajaran pengurus untuk mengundurkan diri serta diminta untuk melakukan percepatan kongres atau menggelar KLB.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Madura United Angkat Bicara

Menyikapi perkembangan sepak bola nasional akhir-akhir ini, termasuk tuntutan Kongres Luar Biasa (KLB) dari masyarakat pecinta sepak bola nasional, Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi pun angkat bicara.

Menurut pria murah senyum ini, dirinya tidak setuju jika tuntutan KLB itu dilandasi dengan kebencian atau untuk mempermalukan pengurus PSSI sekarang.

"KLB yang baik itu, KLB yang diadakan karena PSSI mundur atas kesadaran diri. Itu juga yang direkomendasikan TGIPF. Saya tak setuju KLB yang saling mempermalukan," kata Achsanul Qosasi, Minggu (23/10/2022).

 

3 dari 4 halaman

Mosi Tidak Percaya

Bukan hanya itu, pria yang akrab disapa Bang AQ ini pun menegaskan KLB yang dilandasi mosi tidak percaya sama tidak baiknya untuk sepak bola Indonesia.

AQ berharap, semua stakeholder sepak bola nasional berpijak kepada apa yang direkomendasikan pemerintah lewat TGIF beberapa waktu yang lalu.

Hasil investigasi dari tragedi Stadion Kanjuruhan, serta rekomendasi sudah diserahkan TGIPF kepada Presiden Joko Widodo pekan lalu.

Presiden Jokowi sendiri sudah bertemu dengan Presiden FIFA untuk membicarakan transformasi sepak bola Indonesia agar kedepannya berjalan dengan baik.

"Jika KLB memaksa dengan mosi tak percaya, ini TIDAK BAIK bagi sepakbola indonesia, karena pasti akan ada dendam tak berkesudahan. Apa yang direkomendasikan Pemerintah itu sudah jelas, tinggal kita laksanakan saja," Achsanul Qosasi mengakhiri pembicaraan.

4 dari 4 halaman

Posisi Madura United Saat Ini

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer