Bola.com, Surabaya - Polda Jawa Timur (Jatim) telah menahan enam tersangka kasus tragedi Kanjuruhan, termasuk Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita.
Penahanan terhadap enam tersangka tersebut, termasuk Akhmad Hadian Lukita dilakukan pada Senin (24/10/2022) setelah keenamnya menjalani pemeriksaan tambahan.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Keluarga Akhmad Hadian Lukita yang diwakili oleh saudara laki-lakinya, Rizki Adhinegara kecewa dengan keputusan Polda Jatim yang menahan kakaknya.
"Kami semua merasa sangat kaget dengan penahanan yang dilakukan oleh penyidik dari Polda Jatim terhadap kakak saya," ujar Rizky Adhinegara dalam keterangan tertulis yang diterima Bola.com, Rabu (26/10/20220.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keterangan Keluarga
Akhmad Hadian Lukita menjadi tersangka tragedi Kanjuruhan karena dianggap "tidak bertanggung jawab terhadap layak fungsi Stadion Kanjuruhan" alias menggunakan hasil verifikasi 2020.
"Sepanjang yang kami pahami, penahanan adalah suatu tindakan pencegahan dari penyidik dan bukanlah suatu bentuk hukuman terhadap tersangka," imbuh Rizky Adhinegara.
"Kakak saya sejak awal selalu kooperatif dengan penyidik, tidak pernah absen dari panggilan yang dikirimkan penyidik dan selalu berupaya memenuhi permintaan dokumen dari penyidik selama proses penyelidikan sampai dengan penyidikan," tuturnya.
Advertisement
Penangguhan Penahanan
Keluarga Akhmad Hadian Lukita berencana untuk mengajukan permohonan penanggunan penahanan dan meminta untuk dipertimbangkan dengan bijak oleh tim penyidik Polda Jatim.
"Jelas bahwa penyidik tidak memiliki alasan untuk menduga bahwa kakak saya akan melarikan diri atau merusak barang bukti," kata Rizky Adhinegara.
"Oleh karena itu kami sangat menyayangkan dan mempertanyakan tindakan penahanan yang dilakukan oleh penyidik terhadap kakak kami," jelasnya.
Penjelasan Keluarga
"Sejak awal proses pemeriksaan yang awalnya dilakukan oleh Polres Malang yang kemudian dialihkan kepada Polda Jatim, pihak keluarga sudah mempertanyakan proses yang sedang berjalan," terang Rizky Adhinegara.
"Kakak saya pada 2 Oktober 2022 datang ke Malang untuk menjenguk, bersilaturahmi, dan menyampaikan langsung rasa belasungkawa kepada pada korban Kanjuruhan dan keluarganya".
"Pada 3 Oktober 2022 dan 5 Oktober 2022 langsung diperiksa dan pada 6 Oktober 2022 sudah diumumkan sebagai tersangka," ujarnya.
Advertisement
Curiga
Rizky Adhinegara mempertanyakan kinerja tim penyidik Polda Jatim yang dinilainya instan dan terburu-buru, juga mencurigai bahwa penyidik "hanya sekadar memenuhi target tertentu."
"Terlepas dari semua, sebagaimana kakak kami pernah sampaikan sebelumnya di media, kakak kami, Akhmad Hadian Lukita mengormati proses hukum yang berjalan dan siap mempertanggung jawabkan hal-hal yang memang menjadi tanggung jawabnya," imbuh Rizky Adhinegara.
"Selanjutnya, kakak kami akan siap melakukan pembelaan hukum yang mejadi haknya jika proses berlanjut sampai ke persidangan dan kami semua percaya bahwa keadilan pada akhirnya akan diperoleh bagi yang berhak," ungkapnya.
6 Tersangka
Selain Akhmad Hadian Lukita, lima tersangka tragedi Kanjuruhan lainnya yang ditahan Polda Jatim adalah Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris hingga Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno.
Selain itu, Polda Jatim juga menahan Kabag Ops Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang, AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jatim, AKP Hasdarman.
Advertisement