Bola.com, Jakarta - Madura United beruntung memiliki penyerang sekaliber Alberto Goncalves. Walaupun sudah berkepala empat, kemampuannya sebagai seorang goal-getter andal, sama sekali tak luntur dilekang usia.
Sejak kemunculannya di sepak bola Tanah Air lebih dari satu dekade silam, pria yang akrab disapa Beto itu sudah terkenal sebagai bomber haus gol.
Advertisement
Bahkan di musim debutnya pada 2008/09, ia berhasil membawa Persipura Jayapura juara dengan mencetak 22 gol.
Sayangnya, keputusannya pindah ke India setahun berselang berbuah petaka. Beruntung, Persijap Jepara menawarinya kesempatan setelah ia sembuh dari cedera pada musim 2010/11.
"Saya berterima kasih kepada Persijap, karena mereka percaya atas kemampuan saya. Sehingga saya mendapatkan kepercayaan diri untuk bermain lagi setelah mengalami cedera yang lama," ungkapnya pada medio Februari 2014 lalu.
Setelah semusim membela Persijap, Beto kembali ke pelukan Persipura. Bersama tim berjulukan Mutiara Hitam itu, dia semakin ganas dengan mencetak 25 gol untuk membawanya menyabet gelar top scorer di musim 2011/12.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Produktifitas Sempat Menurun
Selepas 'penyatuan' federasi dan kompetisi, Beto memutuskan kembali meninggalkan Persipura. Kali ini, ia berpaling ke Arema Indonesia yang mencoba kembali membangun kejayaannya.
Tetapi sayangnya, produktifitas Beto menurun tajam dalam dua musim kebersamaannya di Kota Apel. Ia hanya mampu mengemas 26 gol dalam 55 laga yang dijalani bersama klub berjulukan Singo Edan tersebut.
Keputusannya meninggalkan Tanah Air untuk kali kedua juga tak berlangsung mulus. Penang FA hanya mempertahankannya selama semusim lantaran hanya sanggup mencetak tujuh gol dalam 17 penampilan.
Advertisement
Tajam Bersama Sriwijaya FC, Betah di Madura United
Ia pun memutuskan 'pulang' ke Indonesia setelah pencabutan pembekuan FIFA. Ketajaman Beto kembali muncul bersama Sriwijaya FC hingga lagi-lagi merebut status pencetak gol terbanyak dengan 25 gol dalam turnamen jangka panjang bertajuk Indonesia Soccer Championship (ISC) A.
Beto kemudian mendapatkan paspor Indonesia pada musim 2018. Tahun yang sama saat dia memutuskan cabut dari klub berjulukan Laskar Wong Kito yang terdegradasi ke Liga 2 akibat krisis finansial.
Madura United yang tengah membangun 'Galacticos' kemudian mengajaknya bergabung. Ia pun cukup betah - walau sempat beberapa kali dipinjamkan - dan telah memasuki musim keempatnya di Pulau Garam.
Pencetak Gol Tertua Liga 1
Melihat perjalanan Beto di Tanah Air, ada satu hal yang tak pernah lepas darinya. Kemanapun dia pergi, pemain yang kini berusia 41 tahun tersebut itu selalu menjadi andalan dalam merobek gawang lawan.
Lebih dari 160 gol sudah diciptakannya sepanjang 12 musim berada di sepak bola Indonesia. Dua gelar topskor bersama Persipura dan Sriwijaya FC merupakan bukti sahih kehebatannya.
Tak hanya itu, ia juga baru saja mengukir rekor fenomenal di kompetisi BRI Liga 1 2022/23. Golnya ke gawang Persikabo 1973 pada Agustus lalu memastikannya sebagai pencetak gol tertua di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia dalam usia 41 tahun 7 bulan dan 27 hari.
Advertisement