Bola.com, Malang - Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 menjadi perhatian dunia. Peristiwa kelam sepak bola Indonesia yang merenggut 135 korban jiwa ini ini juga dibahas di Chile, negara asal pelatih Arema FC, Javier Roca.
“Saya pikir ini di seluruh dunia tahu tragedi ini. Termasuk negara saya. Ada beberapa media dari Chile yang sempat menghubungi. Mungkin selama dua hari banyak sekali yang telepon saya,” kata mantan pelatih Persik Kediri ini. Roca pun menjelaskan tragedi tersebut berdasarkan pandangan matanya.
Advertisement
Selain media dari Chile, keluarga dan teman-temannya juga ikut menghubunginya.
“Mereka tanya dan khawatir dengan kondisi saya. Terutama mama. Mereka melihat informasi dari media sosial. Namun sudah saya jelaskan. Dan mereka tahu setelah mengikuti perkembangan beritanya di media sosial,” sambungnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sempat Dilarang Kembali ke Indonesia
Ternyata ini bukan kali pertama keluarga Roca di Chile merasa khawatir.
Ketika masih aktif sebagai pemain, ada beberapa kejadian yang memakan banyak korban jiwa. Seperti Tsunami di tahun 2004 yang memakan korban 173.741 jiwa.
“Saya datang ke Indonesia tahun 2003. Satu tahun selanjutnya, ada Tsunami di Aceh. Waktu itu saya penerbangan Kembali dari Chile ke Indonesia. Jadi keluarga khawatir karena mereka hanya tahu Tsunami ada di Indonesia. Sedangkan saya waktu itu tiba di Bali,” jelasnya.
Advertisement
Banyak Kejadian
Setelah itu, ada kejadian kedua di tahun 2005, yakni tragedi bom Bali. Waktu itu jadi perhatian dunia karena banyak wisatawan asing jadi korban. Bom bunuh diri itu menewaskan 23 orang.
“Selanjutnya bom Bali, karena saya ada di Bali. Karena itu, waktu saya memutuskan melatih Kembali ke Indonesia, keluarga di sana sempat mempertanyakan. Mereka merasa saya sudah sukses saat jadi pemain. Tapi saya ini orangnya ngeyel. Jadi tetap kembali. Apalagi istri saya orang Indonesia,” pungkasnya.