Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menjamin rencana strategis (roadmap) Timnas Indonesia tak akan terganggu Kongres Luar Biasa (KLB). Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut, roadmap Timnas Merah Putih masih sesuai rencana awal.
Program Timnas Indonesia yang sudah dicanangkan PSSI di bawah pimpinan Mochamad Iriawan mendadak jadi pertanyaan, setelah PSSI mengumumkan rencana Kongres Luar Biasa (KLB) pasca-tragedi Kanjuruhan.
Advertisement
Namun, Iriawan menjamin program tersebut tak akan terganggu, karena dirinya masih menjadi Ketua Umum PSSI sampai penyelenggaraan KLB pada 18 Maret 2023.
"Tetap jalanlah karena itu kan program ya, sudah disusun, programnya sudah ada, kalendernya sudah ada, pertandingannya, dan pelatihannya. Saya pikir itu tetep jalan ya," kata Mochamad Iriawan saat melakukan kunjungan ke SCTV Tower, Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Sebelum KLB PSSI, Timnas Indonesia di semua kelompok umur punya sejumlah agenda penting. Timnas Indonesia senior akan tampil di Piala AFF 2022 dan Timnas U-20 akan bertempur di Piala Asia U-20 2023.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Bertugas
Mochamad Iriawan juga menegaskan, dirinya masih bertugas seperti biasa sebagai Ketua Umum PSSI. Iwan Bule menegaskan tidak akan lari dari tanggung jawabnya terhadap Timnas Indonesia dan kompetisi.
"Kan belum berganti Ketua Umumnya. Saya jangan pergi begitu saja dong, tidak boleh. Nanti hancur," ucap Iriawan.
"Jangan kita mengorbankan yang lain, meskipun orang pasti akan membully saya, 'loh kok sudah mau KLB tetapi masih di situ'. Orang-orang yang tidak suka ya tidak suka saja," tegas Iriawan.
Advertisement
Minta Tak Mundur
Mochamad Iriawan juga berharap, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tidak ikutan mundur. Seperti diketahui, Shin Tae-yong sempat memberikan ancaman akan mundur bila Iriawan meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
"Saya berharap adik saya Shin Tae-yong, jangan mundur. Biarkan saya selesai di PSSI, Shin Tae-yong tetap di timnas," ucap Iwan Bule.
"Nanti mungkin saya akan sampaikan ke yang bersangkutan, mudah-mudahan ya Shin Tae-yong akan mendengar saya," tegas Iwan Bule.
Tak Ada Tekanan
Mochamad Iriawan juga membantah adanya tekanan dari internal terkait rencana menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB). Menurut Iriawan, keputusan menggulirkan KLB PSSI dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar yakni kompetisi.
Sesuai statuta PSSI, pengajuan rencana KLB harus disetujui 2/3 voters. Namun, saat ini diketahui hanya dua voters yang mendukung dilakukannya KLB yakni Persebaya Surabaya dan Persis Solo.
Meski demikian, Mochamad Iriawan menyebut, pengajuan KLB sudah bisa dilakukan karena didukung minimal 50 persen dari Komite Eksekutif (Exco). Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut, harus melakukan KLB untuk menghindari perpecahan di antara para votters.
"Saya rasa tekanan tidak ada. Akan tetapi, kami menangkap kepentingan yang lebih besar yaitu kompetisi supaya bisa bergulir," jelas Iriawan.
Advertisement
Nasib Kompetisi
Mochamad Iriawan juga menyerahkan nasib Liga 1 kepada pemerintah setelah PSSI mengumumkan rencana Kongres Luar Biasa (KLB). Menurut Iriawan, keputusan akhir berada di tangan pemerintah yang merekomendasikan KLB PSSI.
PSSI mengonfirmasi rencana KLB untuk mengakomodir keinginan dari Komite Eksekutif (Exco). Itu juga sudah sesuai dengan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TIGPF) Tragedi Kanjuruhan.
TGIPF meminta petinggi PSSI mundur dan segera menggelar KLB. Mochamad Iriawan menyebut, saat ini pihaknya menyerahkan nasib Liga 1 kepada pemerintah apakah sudah bisa melanjutkan sebelum KLB atau menunggu hasil KLB.
"Kami serahkan ke pemerintah karena rekomendasinya kan itu. Mungkin, bisa ditanyakan nanti bagaimana dengan kita sudah KLB apakah menunggu atau setelah declare KLB pemerintah bisa memberikan izin," ucap Mochamad Iriawan.