Bola.com, Kediri - Setahun sejak pensiun sebagai staf ASN Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Purwanto seperti hilang ditelan bumi. Nyaris tak ada berita terkait kesibukan mantan wasit terbaik Indonesia tersebut.
Baik soal keterlibatan di dunia sepak bola Tanah Air maupun kegiatan sehari-hari untuk mengisi waktu luang Purwanto selama paripurna.
Baca Juga
Pengakuan Eks Pemain Asing di Liga Indonesia, Ekene Ikenwa: Sepak Bola Malaysia Dulu Banyak Mafia
Kiprah Pemain Tirai Bambu di Liga Indonesia: Saat Persebaya Jadi Kawah Candradimuka Zeng Cheng Masuk Timnas China
8 Pesepak Bola Indonesia Paling Berpengaruh Sepanjang Masa: Dari Andi Ramang hingga Boaz Solossa
Advertisement
Tiba-tiba ada informasi, eks wasit FIFA ini akan ikut kontestasi Pilihan Kepala Desa (Pilkades) Desa Damarwulan, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.
"Ya. Saya sudah resmi dan terdaftar sebagai kandidat pada Pilkades nanti. Saya dapat nomor urut empat. Insyaallah nanti bulan Desember coblosannya. Mohon doa dan restunya. Jika saya menang, semoga saya bisa amanah mengembang tugas," kata Purwanto.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Warga Pendatang
Sebenarnya Purwanto bukan warga asli Desa Damarwulan. Ibu mertuanya yang berasal dari desa tersebut. Sejak menikah, Purwanto hijrah dan tinggal di daerah itu.
Meski sebagai pendatang, Purwanto cukup aktif di lingkungannya. Dia bersama warga membangun masjid yang dilengkapi madrasah bagi anak-anak usia TK hingga SD.
Advertisement
Niat Baik
Keputusan Purwanto untuk menjadi kepala desa Damarwulan bukannya tanpa alasan. Ia ingin agar warga di desanya menjadi lebih sejahtera setelah terpilih nanti.
"Niat saya ingin mengabdi untuk masyarakat. Saya ingin sisa usianya bermanfaat bagi orang lain. Fokus saya membangun SDM warga desa agar bisa hidup lebih sejahtera," ujarnya.
Sempat Ditolak
Sebenarnya saat Purwanto masih aktif sebagai ASN, warga sempat mendorongnya ikut Pilkades. Namun keinginan itu ditolaknya, karena ada tugas merawat dan mengelola Stadion Brawijaya Kota Kediri.
"Ada lima calon Pilkades. Slogan saya Sekawan. Itu bahasa Jawa halus yang artinya empat. Kalau bahasa Indonesia artinya berteman. Saya amati semua calon berat. Tapi saya siap bersaing dengan mereka," tuturnya.
Advertisement