Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 harus puas bermain imbang tanpa gol dengan Moldova U-20 pada laga uji coba yang berlangsung di Emirhan Sport Complex, Antalya, Turki, Jumat (4/11/2022) malam WIB.
Melihat hasil pertandingan, ini tentu mengecewakan pecinta sepak bola tanah air. Sebab, di laga sebelumnya Timnas Indonesia U-20 berhasil menghancurkan lawan yang sama dengan skor yang cukup telak 3-1.
Baca Juga
Tersingkirnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Keputusan PSSI Turunkan Skuad yang Belum Matang, Risiko Tanggung Sendiri
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia pada Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Advertisement
Tetapi di laga ini, pelatih Shin Tae-yong melakukan kebijakan berbeda. Ia mengubah hampir seluruh skuad utama yang mengantarkan anak asuhnya menang di laga pertama.
Kesempatan ini menjadi preseden yang bagus bagi skuad Garuda Nusantara. Pelatih yang akrab disapa STY tersebut selalu ingin menjajal seluruh pemain yang dimiliknya saat melakoni partai persahabatan.
Langkah ini juga menjadi cara pelatih asal Korea Selatan tersebut menemukan kekuatan dan kelemahan di dalam skuadnya. Apa saja yang bisa dipetik Timnas Indonesia U-20 dari dua pertandingan kontra tim Eropa Timur tersebut?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bola Daerah, Opsi Serangan Terbaik?
Timnas Indonesia U-20 beruntung memiliki beberapa gelandang yang memiliki visi permainan yang cukup baik. Arkhan Fikri, Zanadin Fariz dan Marselino Ferdinan merupakan nama-nama yang bisa diandalkan dalam menyuplai bola ke depan.
Dengan postur yang tak terlalu besar, melakukan kombinasi satu dua sentuhan dengan cepat di lapangan tengah dan diakhiri dengan terobosan ke belakang pertahanan lawan, jadi opsi serangan terbaik yang dimiliki mereka saat ini.
Advertisement
Agresivitas Kedua Sayap
Eksplosivitas pemain sayap memberikan banyak kemungkinan serangan. Mereka bisa dengan mudah menggamit bola darah menggunakan kecepatannya, atau melakukan tusukan sendiri ke dalam kotak penalti.
Satu hal lain yang bakal kembali diandalkan adalah kemampuan Robi Darwis dalam melepaskan lemparan ke dalam yang jauh. Beberapa kali ini membuat lawan goyah dan membuka peluang mencetak gol.
Kedalaman Skuad Belum Merata
Dua pertandingan kontra Moldova U-20 memperlihatkan dengan jelas kelemahan tim Merah Putih. Mereka tampak tak memiliki kedalaman skuad yang mumpuni dan bertumpu kepada beberapa pemain saja.
Awalnya, STY melakukan rotasi besar-besaran untuk laga kedua kontra Moldova U-20. Tetapi ciri khas permainan mereka mendadak hilang. Sembilan pergantian pemain sekaligus lantas dilakukan di awal babak kedua.
Ini menunjukkan tak banyak pemain cadangan yang mampu dengan sempurna menjalankan peran yang diinginkan sang pelatih. Tetapi kesempatan-kesempatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk menambah jam terbang dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Advertisement