Sukses


Ribuan Pendukung Arema FC Turun ke Jalan

Bola.com, Malang - Pendukung Arema FC, Aremania, kembali melakukan aksi damai dengan turun ke jalan pada Kamis (10/11/2022). Kali ini dilakukan dengan ribuan orang.

Aksi ini sekaligus menandai 40 hari Tragedi Kajuruhan, di mana 135 korban jiwa melayang pasca-pertandingan Liga 1 2022/2023, antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya (1/10/2022).

Aksi damai Aremania dimulai pukul 12.00 WIB di area Stadion Gajayana, Malang. Aremania sepakat memakai atribun hitam sebagai tanda berduka.

Sebenarnya ini jadi aksi turun jalan ke-6 yang dilakukan Aremania. Namun, jumlah pendukung Arema FC yang ikut bisa dibilang adalah terbanyak. Terlihat dirijen Aremania, Yuli Sumpil ikut didalamnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Bawa Foto Korban

Yang berbeda, kali ini mereka membawa 135 foto korban sekaligus keranda. Awalnya para pendukung Arema FC itu menaruh keranda dan foto itu di lapangan Stadion Gajayana.

Tepat tengah hari, mereka mulai berjalan menuju Balaikota Malang. Aksi ini sekilas terlihat seperti sebuah takziah untuk mengantarkan jenazah ke makam.

Akibat jumlahnya ribuan, barisan Aremania terlihat mengular dijalanan Kota Malang. Saat tiba di perempatan Kayutangan, Kota Malang, mereka berhenti melakukan tratikal sejenak.

Beberapa orang memeragakan Tragedi Kanjuruhan. Di mana aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah suporter yang memadati tribune Stadion Kanjuruhan.

 

3 dari 4 halaman

Lakukan Aksi Teatrikal

Saat tiba di depan Balikota Malang, teatrikal serupa juga dilakukan. Beberapa menit setelah rombongan Aremania tiba, hujan deras turun sekitar pukul 13.30 WIB.

Namun hal itu tak membuat aksi mereka terhenti. Masih banyak suporter yang rela basah kuyup di depan Balaikota sampai aksi ini berakhir.

Dari selebaran yang dibagikan Aremania, ada tiga hal yang diminta suporter. Pertama, menangkap dan mengadili seluruh aktor dan eksekutor lapangan saat Tragedi Kanjuruhan.

Kedua, menjadikan tragedi ini sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Yang ketiga, membayar kerugian yang diderita korban dan keluarga korban melalui mekanisme kompensasi dan restitusi.

4 dari 4 halaman

Simak Posisi Klub Favorit Kamu di Bawah Ini:

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer