Bola.com, Jakarta - Program naturalisasi menjadi salah satu program andalan di Timnas Indonesia era Shin Tae-yong. Program itu dilaksanakan dengan tidak asal-asalan.
Hanya pemain dengan kategori terentu yang bisa mendapatkan keistimewaan menjadi WNI. Misalnya harus memiliki keturunan Indonesia. Tentu saja mereka harus memiliki kualitas di atas rata-rata pemain lokal.
Baca Juga
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Deretan Biang Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Versi Pengamat
Pratama Arhan: Pemain Pertama Timnas Indonesia yang Menyentuh 50 Caps di Era Shin Tae-yong
Advertisement
Program ini juga meneruskan langkah serupa yang sebelumnya dilakukan PSSI. Para pemain yang sudah dinaturalisasi seperti Stefano Lilipaly, Victor Igbonefo masih sempat mendapatkan tempat di skuad Shin Tae-yong.
Terbaru, ada tiga pemain lagi yang siap menyusul menjadi WNI. Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shanye Pattynama.
Menurut situs Transfermarkt, pemain-pemain naturalisasu memiliki nilai pasar yang fantastis. Namun, Sandy Walsh menjadi yang paling tinggi di antara mereka.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sandy Walsh (Rp34,76 miliar)
Sandy Walsh memiliki nilai psar sekitar Rp34,76 miliar. Nilai itu membuatnya menjadi pemain naturalisasi dengan nilai pasar tertinggi saat ini.
Walsh memilki garis keturunan Belanda dan Indonesia. Namun, hasratnya untuk membela Timnas Indonesia tak terbendung.
Belakangan, proses naturalisasi pemain yang lama berkarier di Belgia ini terus mengalami perkembangan bagus. Ia akan segera mengambil sumpah sebagai WNI.
Advertisement
Jordi Amat (Rp17,38 miliar)
Di posisi kedua ada Jordi Amat. Pemain Johor Darul Ta'zim itu memiliki nilai pasar Rp.17,38 miliar.
Jordi Amat adalah veteran La Liga. Amat yang memang lahir di Spanyol pernah lama berkarier di La Liga.
Klub-klub seperti Espanyol, Real Betos, dan Rayo Vallecano pernah ia perkuat. Amat juga pernah bermain di Inggris bersama Swansea City.
Marc Klok (Rp7,82 miliar)
Di posisi selanjutnya ada gelandang Persib Bandung, Marc Klok. Ia memiliki nilai pasar mencapai Rp7,82 miliar.
Klok menjalani debut bersama Timnas Indonesia senior pada 2022. Klok harus menunggu selama lima tahun untuk mendapatkan status sebagai WNI.
Penantian panjang Klok mulai terbayar. Kini ia mulai konsisten menjadi gelandang bertahan andalan Timnas Indonesia.
Advertisement
Stefano Lilipaly (Rp6,08 miliar)
Stefano Lilipaly sudah menjadi WNI sejak tahun 2011. Namun, ia harus menanti selama dua tahun untuk menjalani debut di Timnas Indonesia. Nilai pasar Lilipaly saat ini mencapai Rp6,08 miliar.
Kemudian baru pada tahun 2015, Lilipaly mulai rutin memperkuat Timnas Indonesia. Sejauh ini pemain keturuanan Belanda ini masih menjadi andalan di skuad Garuda.
Stefano Lilipaly sejauh ini sudah memiliki 27 caps dengan torehan tiga gol bersama Timnas Indonesia. Jumlah yang masih sangat mungkin untuk bertambah.
Shanye Pattynama (Rp5,21 miliar)
Shayne Pattynama memiliki garis keturunan Maluku. Garis keturunan itu berasal dari sang ayah. Nilai pasarnya diperkirakan mencapai Rp5,21 miliar.
Shayne Pattynama lahir dan besar di Belanda. Pemain berusia 24 tahun itu pernah memperkuat tim muda Ajax dan Utrecht.
Sejak musim lalu, Pattynama mencari tantangan lain di Norwegia. Ia memperkuat klub dari negara tersebut bernama Viking.
Advertisement
Victor Igbonefo (Rp869 juta)
Victor Igbonefo memiliki nilai pasar paling rendah di antara pemain naturalisasi yang lain. Nilai pasar Igbonefo kini ada di sekitar 800 jutaan.
Hal itu rasanya tidak aneh. Mengingat usia pemain yang kini menjadi bagian dari Persib Bandung itu yang sudah mencapai 37 tahun.
Igbonefo menjadi satu dari sedikit pemain naturalisasi non keturunan yang masih menjadi bagian Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong. Victor masih dipanggil memperkuat Garuda pada Piala AFF 2020 silam.