Bola.com, Jakarta - Publik sepak bola Indonesia pernah diguncang kehebohan dan rasa bangga yang luar biasa ketika Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri berhasil menjuarai Piala AFF U-19 pada 2013. Saat itu Evan Dimas dkk. seakan menjadi harapan besar bagi masyarakat Indonesia yang rindu dengan prestasi Tim Garuda.
Indra Sjafri sang pelatih adalah sosok yang tentu paling bahagia dengan keberhasilan Timnas Indonesia U-19 saat itu. Bagaimana tidak. Ia mengumpulkan sendiri para pemain muda dari seluruh pelosok Indonesia untuk membentuk tim yang kemudian berhasil menjadi juara di Sidoarjo itu.
Baca Juga
Indra Sjafri Konfirmasi 2 Calon pemain Naturalisasi Timnas Indonesia U-20 Datang ke Jakarta pada 14 November 2024, Siapa Saja?
Hebring Euy! Timnas Indonesia Termasuk 9 Macan Benua Kuning di Semua Pentas Piala Asia, Bukti Efek Shin Tae-yong?
Timnas Indonesia U-20 Tetap Pede Meski Tergabung di Grup Berat Piala Asia U-20 2025
Advertisement
Sebagian dari pemain Timnas Indonesia U-19 saat itu kemudian berkembang menjadi andalan di Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Sebut saja Evan Dimas Darmono, Hansamu Yama Pranata, Putu Gede Juni Antara, Zulfiandi, Ilham Udin Armaiyn, dan Dimas Drajad. Nama terakhir bahkan masih menjadi andalan Shin Tae-yong di beberapa pertandingan uji coba terakhir yang dijalani Timnas Indonesia.
Namun, tak berarti semua pemain saat itu bertahan di level tertinggi sampai saat ini. Ada banyak yang kemudian tenggelam dan tak lagi memperlihatkan sinar kebintangan.
Bola.com mengulas tiga wonderkid yang saat itu menjadi andalan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-19Ā tapi kini tenggelam.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh adalah striker andalan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2013. Pemain kelahiran Mojokerto itu merupakan andalan Indra Sjafri untuk mencari gol di lini serang.
Namun, setelah keberhasilan bersama Timnas Indonesia U-19, sinar terang Muchlis seakan terus meredup.
Ia pernah mendapatkan panggilan memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2016, tapi Alfred Riedl memanggilnya karena mencari pengganti Irfan Bachdim yang cedera beberapa hari sebelum berangkat ke Filipina.
Tanpa bertanding di Piala AFF 2016, Muchlis Hadi Ning makin tak terlihat lagi. Sejumlah klub pernah dibelanya, seperti Semen Padang, PSM Makassar, Bhayangkara FC, dan Persib Bandung. Namun, Muchlis kesulitan untuk bersaing dan tak mendapatkan kesempatan untuk tampil.
Advertisement
Maldini Pali
Ketika Timnas Indonesia U-19 bersinar pada 2013, Maldini Pali merupakan satu di antara pemain yang paling banyak dibicarakan. Pemain yang berposisi sebagai winger itu kerap memperlihatkan kecepatan yang luar biasa dan umpan-umpan matang ke jantung pertahanan lawan.
Namun, seperti halnya Muchlis Hadi Ning, karier Maldini Pali terus meredup. Ia sempat membela PSM Makassar pada awal 2017, tapi tak lama ia hengkang ke Sriwijaya FC.
Ia juga pernah bermain bersama klub Liga 2, Kalteng Putra, dan bergabung bersama Bhayangkara FC pada 2019. Namun, Maldini Pali tak pernah benar-benar kembali ke top performance seperti yang pernah diperlihatkannya di Timnas Indonesia U-19.
Ā
Ravi Murdianto
Kiper andalan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2013 ini mungkin memiliki nasib yang lebih baik ketimbang dua rekannya di dalam daftar ini. Ravi Murdianto saat ini tercatat masih bermain bersama Persikab Bandung.
Ravi Murdianto yang berseragam Mitra Kukar ketika selesai membela Timnas Indonesia U-19 pada 2013, kemudian sempat hijrah ke PS TNI dan juga jadi anggota TNI.
Sempat kembali ke Mitra Kukar, Ravi kemudian bermain dengan beberapa klub lain, mulai dari Madura United, Persela Lamongan, dan kini Persikab Bandung.
Namun, jika pada 2013 menjadi kiper andalan yang ikut menentukan sukses Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 dengan kepiawaiannya menghalau serangan dan menghentikan tembakan penalti lawan, Ravi Murdianto kini tergolong tenggelam.
Meski membela banyak klub di Indonesia, Ravi Murdianto kesulitan untuk bisa menjadi kiper utama.
Advertisement