Bola.com, Jakarta - Dua nama yakni Ferry Paulus dan Hasani Abdul Gani disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk menempati posisi Direktur PT LIB yang saat ini masih kosong pasca ditinggalkan Akhmad Hadian Lukita.
Akhmad Hadian Lukita harus meninggalkan jabatan pasca-ditetapkan sebagai salah satu tersangka Tragedi Kanjuruhan yang hingga kini menewaskan 135 suporter Arema FC. Saat ini, Akhmad Hadian Lukita ditahan di Rutan Polda Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi kabar yang beredar saat ini, yang menyebut sosok layak menggantikan Akhmad Hadian Lukita sebagai direktur PT LIB, Founder Football Institute, Budi Setiawan mengungkapkan keduanya memiiki kekurangan dan kelebihan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cakap
Kata Budi keunggulan Hasani Abdulgani yang pertama, dianggap sosok exco yang relatif populer karena menangani naturalisasi pemain. Dimana kebijakan naturalisasi ini banyak didukung oleh suporter yang menurut hasil survey football institute, sebanyak 49,7% suporter setuju kebijakan naturalisasi.
"Kedua, Cakap di bidang bisnis olahraga sehingga dianggap tepat menduduki posisi dirut LIB. Ketiga, dianggap dekat dengan ‘sosok’ yang saat ini digadang-gadang sebagai the next ketum PSSI. Sehingga diharapkan dapat melakukan terobosan lanjutan pelaksanaan kompetisi Liga 1," kata Budi Setiawan, Senin (14/11/2022).
"Kelemahannya (Hasani) , tidak pernah secara langsung terlibat dalam pengelolaan kompetisi meskipun beliau paham secara teori dan literatur keilmuan," tambahnya.
Advertisement
Pengalaman di Persija
Sosok selanjutnya adalah Ferry Paulus, yang menurut Budi Setiawan, sudah berpengalaman sebagai ketua umum dan dirut Persija Jakarta. Sehingga tau jelas permasalahan yang dihadapi oleh klub-klub liga 1.
Dari pengalamannya itu, masih kata Budi, tentu kolega-koleganya nya berharap LIB ke depan akan mengeluarkan regulasi dan kebijakan yg lebih berpihak kepada klub.
"Kelemahan Ferry Paulus, tidak terlalu populer di kalangan suporter di luar persija, masih dianggap bagian dari rezim lama yang sampai saat ini masih bercokol di PSSI," ungkapnya.
Harapan Besar
Namun, lanjut Budi Setiawan siapapun yang terpilih tentunya itu adalah yang dianggap terbaik bagi 18 klub Liga 1 dan PSSI.
"Nantinya, Dirut PT LIB, memiliki tugas tidak mudah yaitu bagaimana kompetisi Liga 1 dapat bergulir kembali dengan sistem home and away serta dengan penonton," Budi Setiawan mengakhiri pembicaraan.
Advertisement