Bola.com, Malang - Arema FC menapat banyak dukungan dari internasional untuk bangkit pasca Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober.
135 orang menjadi korban meninggal usai pertandingan Arema melawan Persebaya Surabaya jadi sorotan dunia.
Baca Juga
Advertisement
Kali ini federasi sepak bola Eropa, UEFA yang memberikan perhatian untuk tim berjulukan Singo Edan, yakni saat Kursus Program Pengembangan Liga dan Klub yang digelar UEFA di Jakarta 18-23 November.
Kenny Macleod, pembicara UEFA yang expert dibidang Brand and Fans Communication memberikan masukan kepada Arema FC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengembalikan Reputasi
Kenny Macleod menyebut komunikasi dalam pemasaran olahraga sepak bola sangat membantu utamanya dalam meningkatkan reputasi atau kepercayaan publik.
"Dengan membangun komunikasi juga menumbuhkan partisipasi berbagai pihak. Utamanya meningkatkan kembali keterlibatan para penggemar sepak bola baik di stadion maupun di dunia maya. Hal lain komunikasi pemasaran sepak bola akan menarik sponsor dan investasi publik,” paparnya.
Advertisement
Sangat Relevan
Sementara menurut Yusrinal Fitriandi, Manajer Bisnis Arema FC yang menjadi utusan program UEFA ini mengapresiasi materi yang disampaikan UEFA.
Dia melihat hal itu sangat relevan dengan rencana program pemulihan klub Arema FC pasca tragedi Kanjuruhan.
“Komunikasi berbagai komponen baik dengan para pemangku kepentingan di jajaran Forkopimda sangat dibutuhkan. Termasuk dengan para fans dalam kembali membangkitkan citra klub serta suporter. Sebab Arema FC menjadi brand bersama,” paparnya.
Tokoh Nasional
Manajemen Singo Edan, lanjut Inal, begiitu panggilan akrabnya, telah melakukan diskusi dan meminta saran dan masukan kepada para tokoh sepakbola nasional.
Seperti Joko Driyono, Ratu Tisha, Ronny Suhatril, hingga mantan Manager Kompetisi AFC, Mohd. Saifuddin asal Malaysia. Termasuk para konsultans asing asal Turki dan Italia yang sebelumnya dilakukan.
Advertisement