Bola.com, Malang - Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu membuat nama Arema FC menjadi sorotan. 135 korban meninggal merupakan sebuah kejadian yang memilukan.
Perhatiannya kini tak hanya ditujukan kepada Aremania yang jadi korban, tapi juga tim Arema FC. Tim berjuluk Singo Edan itu mengalami kondisi serba salah. Antara berduka dan harus tetap menggelar rutinitas tim untuk menatap lanjutan kompetisi.
Baca Juga
Advertisement
Mantan Manager Kompetisi AFC asal Malaysia, Mohd. Saifuddin memberikan pandangannya, yakni saat menggelar pertemuan daring dengan manajemen dan tim pemulihan Arema FC, Senin (21/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Panpel Disorot
Dia melihat jika Arema FC kehilangan kepercayaan dari publik setelah tragedi itu. Terutama dari segi kepanpelan. Namun ada sebuah cara untuk mengembalikan kepercayaan publik. Kuncinya adalah prestasi.
Namun, prestasi dapat diraih jika semua komponen sepakbola Malang Raya bangkit saling membantu menjaga Singo Edan. Agar mereka tetap turut serta dalam kompetisi sepakbola Indonesia.
“Memang hanya dengan prestasi untuk mengatasi perkara ini. Semua harus kuat. Klub, tim, juga penyokong (suporter). Klub memang sangat terbebani, juga fansnya. Jangan tengok kebelakang. Harus maju menatap harapan ke depan,” tegas Saifuddin dalam sesi diskusi zoom dengan jajaran manajemen Arema FC.
Advertisement
Kepercayaan
Pria setengah baya yang juga mantan Sekjen FAM ini mengakui bahwa terdapat beban berat yang dialami Arema. Karena itu, manajemen harus menyusun program jangka pendek dan jangka panjang.
Hadir dalam zoom meeting anggota tim pemulihan Ronny Suhatril, Agus S. Sugianto SH. Sedangkan dari Arema FC hadir Manager Hubungan Internasional Fuad Ardiansyah, Manager Media Officer Sudarmaji, dan Sekretaris Tim Rahmat Taufik.
“Jangka pendek bagaimana menunjukkan kepada banyak orang, bahwa manajemen meskipun menderita masih punya semangat. Dan kepercayaan untuk menghadapi lanjutan kompetisi. Apalagi, Arema dilarang bermain di home base sendiri, serta tanpa dukungan fansnya. Sangat berat, tapi harus ditunjukkan dengan kuat,” tegasnya.
Saran
Saifudin menyarankan agar manajemen Arema mulai membuka diri untuk bercerita ke publik tentang apa yang di hadapi. Serta apa yang sedang di kerjakan.
“Baik untuk jangka pendek, maupun pembenahan rencana masa depan jangka panjangnya nanti,” pungkasnya.
Advertisement