Bola.com, Jakarta - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, memberikan saran terkait kelanjutan Liga 1. Pria asal Sumenep itu berharap format kompetisi tak perlu berubah-ubah di tengah jalan.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, telah melempar wacana untuk menggunakan sistem bubble pada lanjutan Liga 1 musim ini. Tetapi, PT LIB juga menyebut pakem itu hanya akan digunakan sampai putaran pertama berakhir.
Baca Juga
BRI Liga 1: Mentalitas Membaik, Madura United Incar Kemenangan dari Markas PSS
Madura United Tegaskan Pemutusan Kerja Christian Rontini Murni Alasan Teknis, Bukan Karena Timnas Indonesia Disingkirkan Filipina
Bawa Filipina Singkirkan Timnas Indonesia, Media Vietnam Samakan Nasib Christian Rontini dengan Ahn Jung-hwan di Piala Dunia 2002
Advertisement
Kasta tertinggi sepak bola Tanah Air memang tengah vakum untuk waktu yang belum ditentukan. Penagguhan kompetisi merupakan imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober lalu.
PT LIB berencana bakal memulai kembali Liga 1 pada awal Desember mendatang. Tetapi sejauh ini, belum ada keputusan konkret yang dikeluarkan PT LIB maupun PSSI.
"Ajukan izin kepada pemerintah dengan sistem kompetisi normal. Namun jika tidak percaya diri, ajukan dengan sistem bubble. Tetapi lanjutkan sampai selesai kompetisi, karena jika gonta-ganti sistem (kompetisi), itu tidak akan adil," ungkapnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Akan Adil Bagi Semua Tim
Pria yang akrab disapa AQ tersebut memaparkan pemikirannya secara jelas tentang ketidakadilan tersebut. Ia menilai pertandingan antar kedua tim akan berbeda nilainya saat menggunakan sistem bubble dengan Liga 1Â berjalan normal.
Seandainya pada putaran pertama, Persib Bandung terpaksa menjamu Persija Jakarta dengan format bubble. Persib akan merasakan ketidakadilan jika di putaran kedua mereka harus melawat ke markas Persija yang bermain di depan The Jakmania.
"Kompetisi itu harus memiliki ruang dan kondisi yang sama (fairplay). Jangan ada peraturan yang berbeda di tengah-tengah jalan karena nantinya itu akan menjadi polemik yang memicu perdebatan," tegasnya.
Â
Advertisement
PT LIB Punya Tugas Penting
Pria yang menjabat sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut menilai, PT LIB tak perlu mengumbar angin segar kepada pihak klub. Ketimbang melempar wacana yang belum jelas juntrungannya, ia meminta mereka fokus kepada tugasnya.
"Jangan hanya wacana agenda kompetisi. Silakan meyakinkan pemerintah, dan pihak Kepolisian melalui lobi-lobi yang aktif. Baru setelah itu, putuskan jadwal dan rencanakan semuanya," ujarnya.
Â
Mendukung Sistem Home-Away
Ia merasa pihak pemerintah juga memahami situasi yang dialami pelaku sepak bola nasional. AQ bahkan yakin pemerintah akan lebih suka dengan sistem home-away ketimbang bubble.
"Saya yakin pemerintah akan memberi izin, dan pemerintah juga lebih senang kompetisi normal dengan kehadiran penonton. Nah, itu tugas PT LIB untuk meyakinkan semua pihak," tandas Achsanul Qosasi.
Advertisement