Mychell Chagas Tak Sabar Menanti Restart BRI Liga 1, Pelatih PSS Soroti Jadwal Padat

Laga nanti akan digelar terpusat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Ada enam stadion yang disiapkan operator kompetisi alias PT LIB, yakni Stadion Jatidiri, Semarang; Stadion Maguwoharjo, Sleman; Stadion Sultan Agung, Bantul; dan Stadion Moch Soebroto, Magelang.

"Dengan kompetisi bergulir kembali, ini menjadi sangat bagus untuk aktivitas tim PSS ke depannya," sambungnya.

Penyerang asal Brasil itu juga tidak mempermasalahkan jika kompetisi berlangsung dengan sistem gelembung.

Bagi Mychell, yang penting liga bisa jalan dulu, meski liga harus berjalan tanpa kehadiran penonton. Toh, kebijakan itu kabarnya hanya berlaku di sisa putaran pertama saja.

"Saya pikir ini permulaan yang bagus untuk memulai menggulirkan kembali kompetisi. Ini jalan terbaik untuk memulai kompetisi lagi karena berjalan hanya untuk enam atau tujuh pertandingan. Lalu putaran kedua akan kembali digulirkan secara normal dengan kembali dihadiri suporter di stadion," ucap mantan pemain Servette FC itu.

Pemain berusia 33 tahun itu menyatakan, persiapan Super Elang Jawa sejauh ini berjalan cukup lancar. Menurutnya, para pemain sangat antusias melahap menu latihan yang diberikan tim pelatih.

Pemain bernama lengkap Mychell Ruan da Silva Chagas itu ingin semangat dan kekompakan tim terus berlanjut hingga kompetisi berjalan.

"Latihan semua bagus setelah tim diberikan libur dua hari. Latihan meliputi materi rondo, small games serta latihan mengoper menggunakan sentuhan kaki sekali hingga tiga kali kepada bola," pungkas Mychell Chagas.

Sistem bubble juga mendapat tanggapan dari pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro. Pelatih asal Kalasan, Sleman itu menilai sistem gelembung tidak efektif bagi kontestan tim.

Mantan pelatih PSIM Yogyakarta itu bahkan menyebut skema gelembung cukup berisiko bagi para pemain. Sebab, jika berjalan sesuai rencana kontestan tim akan dihadapkan dengan jadwal yang sangat padat.

Mengingat kompetisi musim ini ditargetkan rampung pada April 2023. Atau sebelum bergulirnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Nah, agar tuntas sesuai estimasi tim dijadwalkan bermain sebanyak dua kali dalam sepekan.

Kondisi ini jelas memberatkan bagi pemain. Ancaman cedera pun menghantui para pemain. Pasalnya, mereka harus menjalani pertandingan dengan waktu recovery yang singkat.

"Artinya kalau bubble saya dengar akan tiga hari sekali bermainnya, ini sangat berisiko menurut saya, tapi ya itu keputusan. Hanya saya kira sistem ini akan membuat pemain rentan cedera, kurang kompetitif mungkin, jadi efeknya akan ada," ujar Seto.

"Soal untung rugi dengan sistem bubble, karena kami tidak berbisnis kami tidak bisa tahu untung ruginya, tapi kalau bisnis pasti ada untung ruginya. Artinya yang kami atau pelatih khawatirkan ya risikonya terhadap tim," sambung Seto.

Sebelumnya, PT Liga LIB mewacakan lanjutan Liga 1 2022/2023 akan digelar dengan sistem gelembung terpusat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pertandingan dengan skema bubble bakal berlangsung sampai putaran pertama rampung.

Empat stadion sudah disiapkan sebagai venue. Di antaranya Stadion Maguwoharjo (Sleman), Stadion Jatidiri (Semarang), Stadion Sultan Agung (Bantul), dan Stadion Moch Soebroto (Magelang).

Awalnya kick off Liga 1 direncanakan diputar pada 2 Desember. Hanya, hal itu urung terlaksana lantaran sampai saat ini PSSI belum mendapatkan izin dari kepolisian.

"Dari manajemen saya belum dapat kabar pasti apapun. Ya harapannya ada perkembangan positif. Kami juga tidak tahu, bisa jadi dalam waktu 24 jam bisa berubah,” kata Seto. (Ana Dewi)