Bola.com, Kediri - Sesuai hasil Rakor Direksi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan Mabes Polri, kelanjutkan Liga 1 2022/2023 masih belum jelas. Pasalnya, ada beberapa hal yang harus diselesaikan PT LIB.
Terkait lanjutan kompetisi yang masih abu-abu, pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, memilih bungkam. Dia menyerahkan hal tersebut kepada PSSI dan juga operatos kompetisi.
Baca Juga
Advertisement
"No comment soal jadwal kick-off. Itu urusan PSSI, PT LIB, dan manajemen Persik," kata Divaldo Alves selepas memimpin latihan pasukannya di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Rabu (30/11/2022).
Pelatih berusia 44 tahun itu juga optimistis Liga 1 akan diputar kembali. Baginya kompetisi kudu segera bergulir demi kemajuan sepak bola Indonesia.
"Saya percaya dengan federasi dan operator kompetisi. Liga 1 pasti berjalan lagi. Entah kapan dimulai. Yang penting sepak bola Indonesia harus diputar lagi," ucapnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tingkatkan Kualitas Pemain
Pria asal Portugal itu memilih fokus untuk meningkatkan kualitas tim asuhannya, mulai dari fisik, teknik, dan taktik.
"Tugas saya melatih. Saya fokus ke situ saja. Saya harus menyiapkan tim sebaik mungkin. Jika nanti tiba-tiba Liga 1 dimulai, entah besok atau minggu depan. Persik sudah siap bertanding," tuturnya.
Â
Advertisement
Persik Masih Banyak Kekurangan
Divaldo Alves juga menambahkan masih banyak kekurangan yang harus dilakukan untuk Persik agar bisa bersaing lagi di kompetisi musim ini.
"Saya masih harus terus tingkatkan kualitas individu dan tim. Mulai aerobik, teknik, dan taktik permainan. Saya mau tim ini dalam kondisi puncak saat Liga 1 dimulai lagi," ujarnya.
Â
Antisipasi Jadwal Padat
Divaldo Alves butuh pemain Persik berada dalam kondisi prima. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan padatnya jadwal pertandingan dengan sistem bubble di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Fisik pemain harus prima. Karena mereka mungkin harus main dengan jadwal yang padat. Kalau pemain tak punya fisik bagus bisa berbahaya bagi individu dan tim," pungkasnya.
Advertisement