Bola.com, Bangkalan - Madura United memiliki sikap berbeda selama penangguhan Liga 1 musim ini. Bila klub-klub lain terus berpacu dengan program latihan, Tim Laskar Sape Kerrab justru melakukan adendum kontrak dan meliburkan tim.
Padahal kabar bergulirnya kompetisi bisa dikatakan semakin dekat. PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI terus bermanuver dengan mendekati Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kepolisian.
Baca Juga
Advertisement
Tetapi situasi yang berkembang saat ini tak membuat mereka panik. Madura United terbilang masih sangat santai dan baru akan memulai latihan perdana pada 1 Desember 2022.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) yang menaungi Madura United, Zia Ulhaq Abdurrahim, mengaku tak khawatir bila kompetisi datang secara tiba-tiba. Ia menyebut hal ini sudah diprediksi sebelumnya oleh mereka.
"Kami tidak mau berspekulasi kapan Liga 1 akan dimulai lagi. Kami menunggu surat resmi. Tapi kalaupun mendadak, tidak masalah. Karena pada dasarkan secara fisik Madura United tetap melakukan persiapan. Tinggal pelatih nanti bagaimana," jelasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Permintaan Tegas Madura United
Sebelumnya, PT LIB sempat mewacanakan opsi penggunaan sistem bubble untuk lanjutan Liga 1 2022/2023. Langkah ini diterapkan untuk menjajal penerapan sistem pengamanan pertandingan terbaru.
Walau belum sepenuhnya sepakat, pria yang akrab disapa Habib itu memberikan satu syarat tegas dalam pelaksanaan format baru. Jika tidak dituruti, dia menganggap tak ada gunanya Liga 1 dilanjutkan.
"Untuk sistem bubble akan kami lihat dulu, itu berlakunya sampai akhir kompetisi atau hanya sisa putaran pertama. Kalau sampai akhir kompetisi, mending kompetisi tidak usah dilanjutkan," tegasnya.
Advertisement
Madura United Melunak?
Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi, sebelumnya meminta PT LIB dan PSSI tak mengganti format kompetisi di tengah jalan. Ia menganggap wacana penggunaan sistem bubble pada putaran pertama saja, bakal merugikan seluruh tim.
Tetapi, Madura United mulai melunak dengan hal tersebut. Manajemen Laskar Sape Kerrab hanya tak sepakat bila penggunaan sistem bubble tersebut diterapkan hingga akhir kompetisi.
"Tapi kalau hanya sisa putaran pertama, akan kami pertimbangkan. Sambil jalan mungkin sekalian menerapkan sistem keamanan yang baru dan perbaikan stadion yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," tandasnya.
Simak Posisi Klub Favorit Kamu di Bawah Ini:
Advertisement