Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sepertinya tak memiliki sosok gelandang bertahan yang bisa menjadi pelapis Marc Klok. Opsi di sektor ini terhitung minim ketimbang posisi lainnya.
Satu di antara nama pemain yang bisa mengisi peran yang secara reguler dipercayakan kepada Marc Klok itu ialah Rachmat Irianto. Pasalnya, dibutuhkan sejumlah atribut mumpuni untuk bisa menjalankan tugas itu dengan baik.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Foto: Penampilan Heroik Calvin Verdonk saat Membawa Timnas Indonesia Pecundangi Arab Saudi, Satu Indonesia Bangga
Advertisement
Di lini tengah, Klok memang tak hanya bertugas mendistribusikan bola. Fungsinya sebagai pengatur serangan juga turut ditopang dengan kemampuan defensifnya.
Tugas-tugas pemain dengan posisi nomor enam tersebut memang mampu dieksekusi dengan baik oleh gelandang kelahiran Belanda itu bersama Timnas Indonesia.
Selain ditopang dengan teknik yang mumpuni, pemain Persib itu juga memiliki visi bermain dan akurasi umpan yang sama baiknya. Hal itu sebetulnya tak terlepas dari posisi naturalnya sebagai gelandang serang, utamanya bersama PSM Makassar dari 2017 sampai 2019.
Sebetulnya, ada sejumlah gelandang bertahan mumpuni yang layak dipertimbangkan pelatih Shin Tae-yong untuk menjadi pelapis Marc Klok di Timnas Indonesia. Siapa saja mereka? Berikut ini tiga di antaranya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Zulfiandi (Madura United)
Gelandang bertahan yang sebetulnya layak dijajal kemampuannya oleh Shin Tae-yong untuk menjadi pelapis Marc Klok di lini tengah ialah Zulfiandi, pemain asal Madura United.
Setelah pulih dari cedera lutut pada musim lalu, Zulfiandi kini secara perlahan-lahan mulai menemukan performa terbaiknya. Sepanjang Liga 1 2022/2023, dia sudah mencatat 11 penampilan.
Dengan kata lain, Zulfiandi tak pernah absen bertanding bersama Laskar Sappe Kerrab. Menariknya lagi, dalam lima laga terakhir dia selalu turun sebagai starter.
Pelatih Madura United, Fabio Lefundes, kerap kali melakukan bongkar pasang di lini tengah. Namun, Zulfiandi menjadi satu-satunya pemain yang bertahan. Dia kerap dipasangkan dengan beberapa pemain, mulai dari Jaja, Lee Yu-jun, hingga Ricky Ariansyah.
Jika terus memperlihatkan konsistensi pada lanjutan Liga 1 musim ini, bukan tidak mungkin pemain berusia 27 tahun itu akan kembali dipanggil Timnas Indonesia.
Sebab, sebelum era Shin Tae-yong dimulai, Zulfiandi adalah pemain kesayangan Luis Milla, terutama di Timnas Indonesia U-23.
Â
Advertisement
Muhammad Arfan (PSM Makassar)
Selama beberapa musim terakhir, PSM Makassar kembali memercayakan lini tengah kepada Muhammad Arfan. Pelatih datang silih berganti, tetapi Arfan tetap sukses mencuri hati.
Mulai dari Milomir Seslija, Syamsuddin Batola, hingga Joop Gall, semua pelatih itu memercayakan sektor tengah kepada Arfan. Sebab, sepanjang Liga 1 musim lalu, ia sudah mencatatkan 31 penampilan.
Sebagian besar alasan absennya Arfan hanya disebabkan hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu. Dari 31 laga, 26 di antaranya tampil sebagai starter.
Memasuki Liga 1 2022/2023, Arfan kembali mengamankan posisi ini ketika Tim Juku Eja diasuh Bernardo Tavares. Ia nyaris tak pernah absen, baik itu di Piala Presiden 2022, Piala AFC 2022, hingga Liga 1.
Sejauh ini, gelandang yang pernah memperkuat Timnas Indonesia pada medio 2017-an itu sudah tampil 10 kali di BRI Liga 1 musim ini. Sembilan di antaranya turun sebagai starter.
Melihat konsistensi ini, Arfan tentu layak untuk kembali dicoba Shin Tae-yong. Sebelumnya, ia pernah mendapat panggilan dari pelatih Korea Selatan itu pada awal 2020 sebelum pandemi COVID-19.
Â
Tegar Infantrie (Persikabo 1973)
Kompetisi Liga 1 2022/2023 menjadi momen kebangkitan gelandang asal Semarang, Tegar Infantrie. Bersama Persikabo 1973, dia seolah-olah menemukan performa terbaiknya.
Di bawah asuhan Djadjang Nurdjaman, Tegar menjadi satu di antara pemain yang selalu dipercaya untuk menjaga pos gelandang bertahan.
Sejauh ini, dua sudah tampil sebanyak 11 kali sebelum Liga 1 2022/2023 terhenti. Dari semua pertandingan itu, 10 di antaranya dimulai sebagai starter.
Sebelumnya, pemain berusia 23 tahun itu tak pernah sepenting ini, terutama ketika memperkuat PSIS Semarang, PSM Makassar, maupun RANS Nusantara FC.
Namun, bersama Persikabo, Tegar menjelma sebagai sosok gelandang yang menjadi nyawa permainan Laskar Padjadjaran. Perannya di lini tengah sangat penting, baik untuk mendistribusikan bola maupun menjaga keseimbangan pertahanan.
Dari 11 pertandingan di liga musim ini, Tegar sudah membukukan 429 umpan sukses, 61 progressive passes, dengan tingkat akurasi yang mencapai 90 persen.
Catatan impresif inilah yang sebetulnya membuat pemain kelahiran 8 Mei 1999 itu layak membuktikan kemampuannya kepada Shin Tae-yong, terutama sebagai pelapis Marc Klok di lini tengah Timnas Indonesia.
Advertisement