Sukses


Liga 1: Persebaya Punya 3 Titik Lemah, Barito Putra Mesti Maanfaatkan Hal Ini

Bola.com, Malang - Persebaya Surabaya berupaya memperbaiki posisi di klasemen BRI Liga 1 2022/2023. Mereka sudah membuat titik balik dari performa buruknya di awal musim, yakni saat menang 3-2 di kandang Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, 1 Oktober lalu, meski setelah kemenangan itu, kompetisi terhenti dua bulan karena tragedi yang menewaskan 135 korban jiwa usai laga tersebut.

Kesempatan melanjutkan catatan kemenangan terbuka dalam lanjutan Liga 1 2022/2023. Tim berjulukan Bajul Ijo ini akan bertemu tim yang sedang terjebak di papan bawah, Barito Putera di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (6/12/2022).

Jika melihat dari posisi di klasemen, Persebaya lebih baik ketimbang calon lawannya. Mereka di urutan 11 dengan 13 poin, sedangkan Barito Putera di posisi 17 dengan 5 poin.

Tapi Persebaya tak boleh terlena. Jika memandang Barito Putera dengan sebelah mata, mereka bisa kehilangan tiga poin. Karena dari materi pemain, sebenarnya dua tim ini bisa dibilang berimbang.

Barito Putera punya beberapa pemain yang sempat menghiasi skuat Timnas Indonesia. Seperti Bayu Pradana, Rizky Pora, Bagas Kaffa, Luthfi Kamal dan lainnya. Mereka ada di papan bawah karena belum menemukan bentuk permainan terbaiknya.

Selain itu, Persebaya Surabaya wajib berhati-hati juga dengan kondisi di internal tim mereka. Meskipun selama kompetisi terhenti mereka aktif menggelar latihan, namun ada beberapa celah yang bisa membuat Barito Putera yang berpesta merayakan kemenangan di laga ini. Berikut tiga titik lemah Persebaya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Belum Konsisten

Secara permainan, Persebaya Surabaya bisa dibilang belum konsisten. Itu bisa dilihat dari hasil yang didapat dalam 11 pertandingan yang sudah dijalani. Persebaya baru dapat poin dari 4 kemenangan dan sekali imbang. Sisanya 6 laga berujung kekalahan.

Belum konsistennya performa Persebaya lantaran mereka sering tampil tidak dengan komposisi terbaik. Hanya satu laga lawan Arema FC mereka bisa menurunkan skuat lengkap. Sebelumnya, ada pemain asing yang cedera dan pemain lokal ke timnas.

Selain itu, Persebaya banyak melakukan perubahan komposisi pemain musim ini. Mayoritas pemain muda yang didatangkan. Sedangkan mereka kehilangan pemain berpengalaman seperti Arif Satria, Oktavianus Fernando, David da Silva, Taisei Marukawa dan beberapa nama lain.

Bajul Ijo seperti butuh waktu untuk mencari bentuk permainan terbaiknya. Ditambah lagi kompetisi baru terhenti dua bulan. Jadi, pemain butuh waktu untuk adaptasi dengan atmosfer kompetisi lagi.

 

3 dari 5 halaman

Absennya Dua Pilar ke Timnas Indonesia

Di laga ini, Persebaya kembali tampil tidak dengan komposisi terbaik. Dua pemainnya harus absen lantaran ke Timnas Indonesia. Yakni Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan. Padahal dua pemain ini punya peran penting. Ridho jadi bek tangguh Persebaya. Sedangkan Marselino pengatur irama permainan tim.

Absennya mereka tentu membuat celah di lini tengah dan belakang. Jika penggantinya tampil melempem, Barito Putera bisa memanfaatkan momentum ini. Barito Putera mengandalkan pengalaman Bayu Pradana untuk menguasai lini tengah. Karena absennya Marselino bisa membuat kreasi serangan Bajul Ijo berkurang.

Sedangkan di lini belakang, tidak adanya Ridho bisa membuat Rafinha, Rafael Silva dan pemain depan Barito Putera lainnya punya potensi membuat lini belakang Persebaya kewalahan.

 

4 dari 5 halaman

Efek Tragedi Kanjuruhan

Secara mental, ada kemungkinan pemain Persebaya masih teringat dengan Tragedi Kanjuruhan. Sebab, mereka ada saat kejadian tersebut. Pemain Persebaya merasakan pengalaman teror dari Aremania ketika hendak keluar Stadion Kanjuruhan malam itu. Setelah itu mereka mengetahui ratusan nyawa jadi korban.

Jika masih dibayangi tragedi itu, bisa jadi Persebaya kehilangan fokus. Sekalipun sampai paruh musim nanti, kompetisi akan digelar tanpa penonton dengan sistem bubble. Jadi, beban ganda ada di pundak pemain Persebaya. Mereka harus melawan efek Tragedi Kanjuruhan dan permainan Barito Putera.

5 dari 5 halaman

Persaingan di BRI Liga 1 2022/2023

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer