Bola.com, Solo - Arema FC berhasil membungkam Dewa United pada laga pekan ke-12 BRI Liga 1 musim ini di Stadion Manahan, Solo, Rabu (7/12/2022) sore WIB. Hasil itu membuktikan Arema mulai bangkit pasca-Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.
Ahmad Alfarizi dkk. memperlihatkan jika mereka masih bisa bertarung di lapangan. Tampil efektif, tim yang dijuluki Singo Edan tersebut berhasil membungkam Dewa United dengan skor 2-0.
Baca Juga
Advertisement
Sepasang gol kemenangan Arema FC disarangkan Rizky Dwi pada menit ke-28 dan Evan Dimas menit ke-69.
Dari segi permainan, Arema kalah dari Dewa United dalam hal penguasaan bola. Berdasarkan statistik lapangbola.com, Arema FC menorehkan 43 persen ball possession, berbanding 57 persen milik Dewa United.
Meski begitu, Tim Singo Edan tampil lebih efektif. Total ada tujuh tembakan yang dilepaskan Arema FC, yang lima di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Dewa United hanya mencatatkan tiga tembakan.
Dari kemenangan tersebut, ada beberapa sisi positif yang dicatatkan Arema FC setelah mengalahkan Dewa United. Berikut ini tiga di antaranya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gol Pertama Rizky Dwi dan Evan Dimas
Dua pencetak gol Arema FC, Rizky Dwi dan Evan Dimas punya kesamaan, yakni membuat gol pertama pada musim ini. Selain itu, jumlah bermainnya juga sama. Keduanya turun dalam sembilan laga, tetapi ada yang membedakan.
Bagi Evan, golnya lebih spesial karena yang perdana bersama Tim Singo Edan. Seperti ada beban yang hilang dari pundak Evan setelah merayakan gol itu. Meski tugas utamanya sebagai gelandang tidak untuk mencetak gol, Evan Dimas mulai memperlihatkan jika punya kontribusi besar untuk tim.
Sementara itu, Rizky pada musim lalu sudah menyumbang tiga gol. Beberapa gol di antaranya lewat tendangan bebas, karena Rizky Dwi punya tendangan keras dan akurasi yang bagus. Wajar jika dia ditunjuk sebagai satu di antara eksekutor utama bola mati Arema.
Advertisement
Tak Bergantung Pada Abel Camara
Striker asal Guinea Bissau, Abel Camara, tidak tercantum di line-up pemain. Padahal, dia saat ini jadi pemain tersubur Arema dengan empat gol. Namun, kemenangan dua gol tanpa balas saat lawan Dewa United jadi bukti jika Tim Singo Edan tak hanya bergantung pada Camara.
Dedik Setiawan yang dipasang sebagai pengganti Abel Camara, tampil meyakinkan meski tak mencetak gol. Gol pertama dari penalti Rizky Dwi bermula dari aksinya yang dilanggar kiper Dewa United, M. Nathsir.
Jadi, Arema bisa menurunkan striker yang sesuai dengan kebutuhan strategi. Jika menghadapi tim yang punya pemain belakang lambat, Dedik Setiawan bisa jadi solusi, karena punya kecepatan.
Namun, jika butuh striker yang kuat menahan bola, Camara jadi opsi utama. Selain dua nama itu, sebenarnya ada M. Rafli dan Hanis Saghara. Tetapi, Rafli saat ini berada di Timnas Indonesia untuk pemusatan latihan, sedangkan Hanis lebih banyak jadi cadangan.
Arema Lebih Garang di Luar Kandang
Kemenangan atas Dewa United membuat Arema punya catatan yang agak unik. Pada musim ini, Arema FC memetik lima kemenangan dari 12 pertandingan. Justru saat main di luar Malang, Tim Singo Edan lebih banyak menang, yakni tiga kali.
Mereka berhasil membungkam Bali United, Persik Kediri, dan Dewa United. Adapun ketika bermain di Malang, Arema FC hanya meraih dua kemenangan.
Hasil tersebut bisa dibilang modal bagus bagi Arema untuk mengarungi BRI Liga 1 musim ini. Apalagi sampai akhir musim, Tim Singo Edan tak lagi bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang karena menjalani sanksi dari Komdis PSSI.
Hukuman tersebut imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang memakan 135 korban jiwa. Bisa jadi saat main di luar Malang, Arema FC tak banyak terbebani. Sehingga mereka tampil lepas di kota lain.
Advertisement