Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia seolah tak pernah kehabisan penyerang tajam yang menjadi tulang punggung dalam menjebol gawang lawan. Khusus untuk Piala AFF, ada beberapa striker berbahaya di Tim Garuda.
Para penyerang yang namanya sudah melegenda ini adalah sosok penting dalam perjalanan Timnas Indonesia mengarungi gelaran Piala AFF, termasuk ketika ajang ini masih bertajuk Piala Tiger.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Advertisement
Setidaknya, ada enam pemain yang terhitung sebagai striker berbahaya Timnas Indonesia. Beberapa di antaranya juga akhirnya keluar sebagai pencetak gol terbanyak di turnamen ini.
Sayangnya, kiprah impresif para penyerang tersebut tak diiringi dengan keberhasilan Tim Merah Putih meraih juara. Paling mentok pencapaian Indonesia hanya menjadi runner-up.
Lalu, siapa saja sosok striker-striker berbahaya milik Timnas Indonesia dalam sejarah Piala AFF? Berikut ini Bola.com menyajikan nama-namanya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto pernah menjadi sosok striker paling berbahaya di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, dia sudah jadi andalan Timnas Indonesia sejak perhelatan ini pertama kali digelar pada edisi 1996.
Pada penampilan perdananya di Piala Tiger 1996, Kurniawan menjadi satu di antara pencetak gol terbanyak Tim Garuda dengan koleksi tiga gol. Jumlah itu setara dengan milik Peri Sandria.
Setelah sempat melorot dengan hanya sumbangsih satu gol pada edisi 1998, ia kembali tampil menawan pada edisi 2000 dengan tiga gol, dan mengemas lima gol pada edisi 2004.
Khusus untuk edisi yang disebut terakhir, Kurniawan masih kalah dari kompatriotnya, Ilham Jaya Kesuma, yang menjadi top skorer dengan tujuh gol.
Â
Advertisement
Bambang Pamungkas
Pada Piala Tiger 2002, giliran Bambang Pamungkas yang bersinar bersama Timnas Indonesia. Dia jadi pemain paling produktif dalam menjebol gawang lawan.
Sepanjang turnamen tersebut, penyerang yang akrab disapa Bepe itu sukses mendulang total delapan gol untuk Indonesia. Dia pun bertengger di puncak klasemen pencetak gol terbanyak Piala Tiger 2002.
Satu di antara kiprah luar biasa Bepe pada ajang ini terjadi ketika Timnas Indonesia yang diasuh Ivan Kolev menggulung Filipina dengan skor 13-1.
Pada laga itu, Bepe dan Zaenal Arif sama-sama mencetak quattrick alias empat kali mencatatkan namanya di papan skor. Berkat kiprah istimewa ini, keduanya bertengger di jajaran atas.
Namun, torehan istimewa dari para penyerangnya itu tak diikuti dengan prestasi. Timnas Indonesia lagi-lagi dijegal Thailand pada partai final. Ketika itu, Tim Garuda takluk via adu penalti.
Â
Gendut Doni
Gendut Doni jadi satu di antara pemain Timnas Indonesia yang pernah menyabet penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Tiger.
Ketika itu, Doni berduet dengan sejumlah penyerang elite yang dimiliki skuad Garuda. Satu di antaranya ialah Kurniawan Dwi Yulianto.
Meskipun usianya lebih junior ketimbang Kurniawan, kiprah Gendut Doni lebih istimewa. Pada usia yang baru menginjak 22 tahun, ia sukses mencetak lima gol.
Jumlah gol yang disarangkan striker asal Salatiga, Jawa Tengah, itu setara dengan milik penyerang legendaris Timnas Thailand, Worrawoot Srimaka.
Keduanya pun akhirnya dianugerahi penghargaan top skorer Piala Tiger 2000. Sayangnya, pada edisi ini Indonesia harus gigit jari karena tumbang 1-4 dari Thailand pada partai final.
Â
Advertisement
Boaz Solossa
Boaz Solossa setidaknya sudah pernah dua kali menampilkan catatan istimewa bersama Timnas Indonesia pada Piala AFF, yakni edisi 2004 dan 2016.
Pada edisi 2004, misalnya, Boaz yang baru mencatatkan penampilan pertama di turnamen itu sudah berhasil mengemas empat gol. Namun, ia masih kalah perolehan dari Ilham Jaya Kesuma (7 gol).
Sejak performa itu, pemain asal Sorong itu mendadak populer di kalangan pendukung skuad Garuda. Ketika itu usianya baru menginjak 18 tahun.
Lalu pada Piala AFF 2016, Boaz kembali menjadi andalan. Pada edisi kali ini, striker legendaris Persipura Jayapura itu menjadi pencetak gol terbanyak untuk Tim Garuda dengan koleksi tiga gol.
Jumlah itu masih kalah dari perolehan Teerasil Dangda yang mendulang enam gol. Untuk edisi kali ini, Timnas Indonesia lagi-lagi harus bertekuk lutut dari Thailand pada partai puncak.
Â
Budi Sudarsono
Pada Piala AFF 2008, Timnas Indonesia juga punya satu penyerang tajam yang produktif menjebol gawang lawan. Sosok itu bernama Budi Sudarsono.
Meskipun saat itu kiprah skuad Merah Putih hanya mentok pada semifinal karena kalah dari Thailand dengan agregat 1-3, Budi Sudarsono menjadi satu di antara pencetak gol terbanyak.
Pada edisi pertama yang mulai resmi berganti nama menjadi Piala AFF tersebut, pemain yang akrab dengan julukan Ular Piton itu sukses mendulang empat gol.
Jumlah itu setara dengan milik Agu Casmir (Singapura) dan Teerasil Dangda (Thailand). Ketiganya pun menyabet gelar Golden Boot secara bersama pada akhir perhelatan.
Â
Advertisement
Cristian Gonzales
Pada Piala AFF 2010, Timnas Indonesia mencatatkan kiprah yang luar biasa pada awal turnamen. Saat itu, ada dua sosok pemain anyar, yakni Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales.
Bagi pemain yang namanya disebut terakhir, ajang ini menjadi turnamen pertamanya bersama Timnas Indonesia setelah resmi mengantongi status sebagai WNI.
Penampilan striker yang akrab dengan julukan El Loco itu juga cukup apik. Dia sukses menyumbangkan tiga gol dan menjadi pencetak terbanyak bersama Muhammad Ridwan.
Sayangnya, jumlah itu belum cukup untuk mengantarkan pemain asal Uruguay tersebut untuk menjadi top skorer. Dia kalah gol dari striker legendaris Malaysia, Safee Sali, yang membukukan lima gol.