Bola.com, Jakarta - Piala AFF 2022 tak lama lagi akan bergulir. Turnamen sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara itu akan digulirkan mulai 20 Desember tahun ini.
Timnas Indonesia baru akan bermain pada 23 Desember 2022. Kamboja adalah lawan pertama yang harus dihadapi Tim Merah-Putih di Grup A Piala AFF 2022.
Advertisement
Melihat kembali ke belakang, banyak cerita menarik yang menghiasi perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF. Satu di antaranya tentu soal kegagalan menjadi juara, meski sudah enam kali lolos ke final.
Selain itu, ada pula cerita soal para supersub alias pemain pengganti yang bisa memberikan dampak signifikan. Timnas Indonesia memiliki stok yang cukup banyak untuk permain bertipe seperti itu di Piala AFF.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kurniawan Dwi Yulianto (Piala AFF 2004)
Piala AFF 2004 merupakan edisi terakhir bagi Kurniawan Dwi Yulianto. Pria yang akrab disapa Si Kurus itu menutup perjalananya di turnamen itu dengan spesial.
Ia mampu mencetak lima gol sepanjang turnamen. Kurniawan hanya kalah satu gol dari Khalid Jamlus (Malaysia) dan Soe Myat Min (Myanmar), serta dua gol dari Ilham Jayakesuma yang menjadi top skorer.
Peran Kurniawan sebagai supersub di Timnas Indonesia sangat terlihat di Piala AFF 2004. Satu contoh nyata terjadi pada leg kedua semifinal.
Si Kurus yang masuk pada awal babak kedua mampu mengubah keadaan. Satu golnya membawa motivasi besar yang membuat Timnas Indonesia bangkit dan menang 4-1 di kandang Malaysia.
Advertisement
Arif Suyono dan Bambang Pamungkas (Piala AFF 2010)
Arif Suyono dan Bambang Pamungkas sama-sama mencetak dua gol di Piala AFF 2010. Menariknya, dua gol itu datang ketika keduanya masuk sebagai pemain pengganti.
Arif mencetak satu gol dalam kemenangan Timnas Indonesia dengan skor 5-1 atas Malaysia pada fase grup. Satu gol lagi berhasil ia cetak saat Tim Garuda menghancurkan Laos 6-0.
Sementara itu, Bambang mencetak dua gol dari satu laga. Dua gol itu datang dari tendangan penalti dan bersarang ke gawang Thailand.
Manahati Lestusen (Piala AFF 2016)
Manahati tak melulu menjadi pilihan utama di Piala AFF 2016. Ia baru mendapatkan tempat di skuad utama Timnas Indonesia ketika sudah memasuki fase semifinal.
Penampilan Mahati saat itu layak dikenang. Terutama performanya pada laga semifinal leg kedua.
Manahati tampil konsisten sebagai gelandang jangkar. Intersep serta tekel yang ia lepaskan sangat menyulitkan pemain Vietnam.
Penampilan apik Manahati pada laga itu ditutup dengan tendangan penalti manis pada akhir extra time babak kedua. Manahati yang masih muda dengan berani maju sebagai eksekutor.
Advertisement
Ramai Rumakiek (Piala AFF 2020)
Ramai Rumakiek menjadi satu dari beberapa pemain muda yang menonjol di Piala AFF 2020. Ramai berhasil mencetak satu gol pada ajang yang berlangsung di Singapura itu.
Ramai kerap masuk sebagai pemain pengganti di Timnas Indonesia. Pemain yang saat Piala AFF 2020 masih berusia 19 tahun itu, kerap memberikan sengatan berbeda kepada pertahanan lawan.
Sayangnya, permainan Ramai Rumakiek saat ini mengalami penurunan. Ia tak dibawa Shin Tae-yong ke Piala AFF 2022.