BRI Liga 1: Persebaya di Mata Dua Mantan Yang Kini Bergabung dengan Persik

Sosok asal Portugal ini pernah satu musim membesut Persebaya 1927 yang kala itu berkompetisi di kasta tertinggi era LPI. Ketika itu, seperti Aji Santoso, Alves juga tetap mempertahankan ciri khas Bajul Ijo.

"Saya pernah punya kenangan manis di Surabaya bersama Persebaya 1927. Saya kira karakter Surabaya jadi ciri khas yang selalu dipakai," ujarnya.

Bagi Taufiq, Persebaya juga punya kesan mendalam. Dia mengawali karier profesional di klub itu pada 2005 saat diarsiteki Jacksen Tiago.

Pada musim berbeda, selama lima tahun Taufiq berbaju Persebaya hingga berganti nama Persebaya 1927 di bawah asuhan Divaldo Alves.

"Persebaya klub besar, di mana saya juga pernah dibesarkan di sana. Saat ini, di Persik saya reuni dengan coach Alves. Yang pasti, saya akan main maksimal untuk memberi kemenangan Persik pada pertandingan nanti," ucapnya.

Persebaya lebih diunggulkan untuk memenangkan pertandingan ini. Sebab, Persik itu masih terjerembab di dasar klasemen.

Persik bahkan jadi satu-satunya tim yang belum pernah menang di BRI Liga 1.

Mereka hanya meraih lima imbang dan delapan kekalahan. Hasil itu membuat mereka baru mengemas lima poin dari 13 laga.

 

 

 

View this post on Instagram

A post shared by BRI Liga 1 (@liga1match)