Sukses


BRI Liga 1: Kalahkan Persikabo 1973, Pelatih Arema FC Malah Merasa Tidak Pantas Menang

Bola.com, Jakarta - Komentar tak biasa terucap dari pelatih Arema FC, Javier Roca setelah timnya menang tipis 1-0 dari Persikabo 1973, Rabu (14/12/2022). Pelatih asal Chile itu memang bersyukur timnya bisa memenangi laga lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, tetapi dia mengungkapkan kejujuran jika hasil itu sebenarnya kurang adil.

Dalam pertandingan ini, Arema FC menang karena gol bunuh diri striker Persikabo, Yandi Sofyan Munawar pada menit 31'.

“Pertandingan ini kami syukuri. Tapi menurut saya mungkin hasilnya bisa dikatakan tidak terlalu adil. Sesuai jalannya pertandingan, lebih pada hasil imbang."

"Kadang saya berkata jujur. Tapi ini persepsi pribadi di lapangan,” kata Roca. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Tetap Memuji Para Pemain

Arema FC sebenarnya punya beberapa peluang emas, namun semua bisa dipatahkan kiper lawan, Dicky Indrayana. Begitu juga dengan Persikabo. Peluang emas muncul di pengujung babak pertama tetapi Adilson Maringa melakukan penyelamatan gemilang.

“Tapi tetap kami harus apresiasi untuk kerja keras pemain. Apalagi lini bertahan. Mereka berjuang agar gawang kami tidak kemasukan,” pujinya

Secara keseluruhan, performa lini belakang Arema di laga ini memang apik. Sergio Silva dkk sulit ditembus. Sedangkan Maringa melakukan empat saves penting.

Dari pandangan Roca, Persikabo punya dua peluang emas lewat Bruno Dybal dan Gustavo Tocantins. Sedangkan Arema juga punya kesempatan menambah keunggulan di pengujung laga lewat Arkhan Fikri.

“Jadi, kemungkinan sama-sama bisa bikin dua gol. Tapi sekali lagi, terimakasih kepada pemain. Mereka bisa mengunci pertandingan setelah mencetak satu gol,” sambungnya.

 

3 dari 6 halaman

Cepat Adaptasi Lapangan

Pada laga ini, hujan deras sempat mengguyur Stadion Manahan, Solo. Sehingga beberapa sisi lapangan harus tergenang air. Sehingga bola sempat tidak bisa berjalan normal. Kondisi ini tentu menyulitkan kedua tim.

Tapi Roca melihat pemainnya cepat adaptasi dengan kondisi lapangan. Meski hujan sudah reda di pertengahan babak pertama, permukaan lapangan tetap licin. “Sekitar 10-15 menit awal bola sempat tidak jalan. Karena semua tahu Indonesia negara tropis. Tiba-tiba hujan dan panas. Tapi pemain bisa adaptasi ini dengan cepat” pujinya.

Di awal pertandingan, pemain Arema dan Persikabo terlihat berusaha keras tetap saling menyerang. Beberapa kali pemain harus mencongkel bola untuk memberikan passing kepada rekannya. Karena jika memaksakan umpan datar, bola bisa berhenti di tengah jalan.

 

4 dari 6 halaman

Catatan Apik di Luar Malang

Dari total 7 kemenangan yang sudah diraih tim berjuluk Singo Edan, hanya dua yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Yakni lawan PSIS Semarang dan Rans Nusantara. Sedangkan dua kemenangan lain dibuat di kandang lawan, dan tiga yang terbaru terjadi di tempat netral.

Catatan ini memunculkan anggapan jika pemain Arema seperti terbebani saat main di kandang sendiri. Indikasinya semakin kuat karena Arema sempat kalah tiga kali beruntun di kandang sendiri saat tribune Stadion Kanjuruhan terisi penuh. Lawan Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.

"Menghadapi pertandingan, tegang pasti ada. Tapi kalau ada suporter, memang lebih tegang,” jawab Tito Hamzah, winger muda Arema FC.

Musim ini Arema FC dapat sanksi bermain di luar Malang dan tanpa penonton akibat Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Jadi, ketegangan Tito dkk menghadapi pertandingan bisa sedikit berkurang.

 

5 dari 6 halaman

Suporter Kritis

Di Malang, bermain di hadapan pendukung sendiri ibarat pisau bermata dua. Pemain dapat dukungan semangat dari suporter. Tapi jika tampil jelek, dukungan itu berubah jadi kritikan. Ini jadi sebuah risiko bermain untuk klub yang punya basis suporter besar. Suporter akan lebih kritis.

Namun, ketika Arema meraih hasil positif dalam lanjutan BRI Liga 1, Aremania masih fokus dengan aksi usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Sehingga hubungan suporter dengan klub saat ini seperti ada jarak.

Namun pemain dan pelatih Arema tetap mendedikasikan kemenangan yang diraih untuk suporter. “Kami dedikasikan kemenangan ini untuk suporter dan warga Malang,” jelas Tito.

6 dari 6 halaman

Persaingan di BRI Liga 1 2022/2023

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer