Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan, enggan memberikan tanggapan terlalu banyak soal hubungannya dengan asisten pelatih Achmad Resal Octavian yang sempat mendapat sorotan public.
Sebab, ada banyak isu miring yang beredar di internal PSIS Semarang pada lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. Salah satunya soal isu perpecahan antara Ian Andrew Gillan dan Achmad Resal.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
10 Wonderkid Pilihan Lionel Messi dan Nasibnya Sekarang: Ada Timo Werner dan Pinjaman Abadi
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi
Advertisement
Isu perpecahan ini muncul setelah Achmad Resal tertangkap kamera enggan berjabat tangan dengan Ian seusai pertandingan melawan PSS Sleman pada laga pekan ke-15 Liga 1 2022/2023.
Padahal, dalam duel yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jumat (16/12/2022) itu, Ian ingin menjabat tangan Resal setelah Mahesa Jenar menang dengan skor 1-0.
Akan tetapi, Resal enggan menyambut sodoran tangan pelatih kelahiran Skotlandia itu. Dia justru menghindar dan memperlihatkan mimik wajah yang masam.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ian Memilih Bungkam
Ian pun enggan terlalu banyak memberikan penjelasan soal isu keretakan hubungannya dengan asisten pelatih PSIS Semarang tersebut.
Dalam sesi konferensi pers jelang laga kontra PSM Makassar, Ian menyebut bahwa dia hanya ingin memberikan pernyataan soal kondisi tim Mahesa Jenar alih-alih menjelaskan relasinya dengan Resal.
“Soal pertanyaan tentang hubungan saya dengan Resal, saya berada di sini (konferensi pers) bukan untuk membicarakan hubungan saya dengan Resal,” kata Ian, Minggu (18/12/2022).
“Saya berada di sini untuk berbicara tentang hal-hal positif yang ada dalam tim dan juga tentang pemain-pemain kami soal Wahyu, Ucil (Fredyan Wahyu), Dewangga,” tambahnya.
Advertisement
Apresiasi Asisten Pelatih Lain
Ketimbang berbicara soal Resal, Ian Andrew Gillan justru menegaskan bahwa masih ada banyak positif yang bisa dibahas dalam sesi konferensi pers tersebut.
Pelatih berusia 57 tahun itu mencontohkan kinerja asisten pelatih lain yang sangat membantu performa Mahesa Jenar.
Misalnya, Muhammad Ridwan yang berperan penting sebagai video analyst, hingga Afif Prasetyawan yang menerapkan ilmu keolahragaan untuk menjaga kebugaran pemain.
“Ini bukan soal saya dan Resal. Jadi, tolonglah, di konferensi pers ini saya hanya akan berbicara soal PSIS. Masih ada banyak hal positif yang bisa dibicarakan,” ujarnya.
“Maksud saya, ada sosok Coach Ridwan yang menjadi video analyst, Afif melakukan pemantauan fisik pemain dengan menggunakan sport sciences,” imbuhnya.
Jadi Wewenang Manajemen
Pelatih yang telah mengantongi Lisensi UEFA Pro ini meminta kepada awak media untuk membahas isu ini bersama pihak manajemen PSIS Semarang.
Sebab, Ian hanya ingin fokus mempertahankan performa impresif Jonathan Cantillana dan kawan-kawan yang sukses meraih dua kemenangan beruntun.
“Aspek-aspek itulah yang hanya ingin saya katakan. Jika Anda ingin bertanya soal Resal, datanglah kepada pihak manajemen dan bicarakan hal itu dengan mereka. Sejauh yang saya ketahui, saya tidak akan berbicara tentang hal itu,” katanya.
Advertisement
Performa Impresif
Di bawah kendali Ian Andrew Gillan, PSIS Semarang menjelma kontestan yang tampil impresif, terutama saat melanjutkan perjuangannya di kompetisi Liga 1 2022/2023.
Yang terbaru, mereka sukses meraih dua kemenangan beruntun, yakni saat berjumpa Persija Jakarta (2-0) dan PSS Sleman (1-0).
Dengan hasil itu, Mahesa Jenar untuk sementara ini merangkak ke peringkat ke-10 klasemen sementara dengan koleksi 20 poin dari 14 pertandingan.
Posisi PSIS Saat Ini
Advertisement