Bola.com, Jakarta - Pelatih Madura United, Fabio Lefundes, mengaku kecewa berat setelah timnya ditahan imbang tanpa gol saat menghadapi RANS Nusantara FC pada laga pekan ke-17 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (23/12/2022).
Tambahan satu poin itu sangat disesalkan. Madura United sebelumnya merupakan kandidat kuat untuk menjadi juara paruh musim. Sayangnya, mereka gagal menuntaskan misinya dengan baik.
Baca Juga
Madura United Tegaskan Pemutusan Kerja Christian Rontini Murni Alasan Teknis, Bukan Karena Timnas Indonesia Disingkirkan Filipina
Bawa Filipina Singkirkan Timnas Indonesia, Media Vietnam Samakan Nasib Christian Rontini dengan Ahn Jung-hwan di Piala Dunia 2002
BRI Liga 1: Petik Kemenangan Tanpa Pelatih Kepala, Madura United Ingin Lanjutkan Momentum
Advertisement
Kegeraman pelatih asal Brasil bukan tanpa alasan. Madura United menciptakan tembakan akurat paling sedikit sepanjang musim ini. Mereka hanya sekali melepaskan tembakan ke arah gawang dalam 90 menit permainan.
"Kami keluar dari sini dengan satu poin. Namun, kami tidak pantas dapat satu poin ini. Mungkin ini pertandingan paling jelek selama saya memimpin Madura United di kompetisi ini," ketusnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Meremehkan, tetapi...
Walau terpaut jarak yang sangat jauh di papan klasemen, bukan berarti Madura United menganggap remeh lawan. Mereka sudah ngotot melakukan tekanan sejak peluit pertama berbunyi.
Namun, ada beberapa hal yang membuat mereka pada akhirnya gagal merebut tiga poin sempurna dalam pertandingan ini. Satu di antaranya para pemain tidak mampu menerjemahkan strategi yang diinginkannya dengan baik.
"Biarpun kami sudah mempelajari RANS, tetapi kami tidak bisa melakukan seperti yang sudah kami rencanakan. Itu jelas mengganggu kerja kami," ujarnya.
Advertisement
Mengecam Perumus Jadwal Kompetisi
Selain itu, satu faktor yang membuat pemainnya tidak bisa tampil maksimal adalah padatnya jadwal kompetisi. Madura United baru saja menghadapi Arema FC pada 20 Desember 2022, dan tiga hari berselang sudah harus bermain lagi.
"Jarak pertandingan ke pertandingan mengganggu kami dari sisi performa. Madura United memainkan tujuh pertandingan dalam waktu 23 hari," ujarnya.
"Seperti melawan Arema FC, kami juga kembali main jam 3 sore. Saya tidak mau cari alasan, tetapi yang membuat jadwal seperti itu pasti tidak pernah bermain sepak bola."
"Jadi apa yang bisa pemain lakukan, apalagi tidak ada water break. Padahal panas sekali di dalam pertandingan. Pembuat jadwal harus punya perasaan," tandasnya.
Persaingan di BRI Liga 1 saat Ini
Advertisement