Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia meraih kemenangan telak pada laga kedua Grup A Piala AFF 2022. Tim yang dijuluki Garuda itu menang 7-0 atas Brunei Darussalam di KLFA Stadium, Malaysia, Senin (26/12/2022) sore WIB.
Ketujuh gol Timnas Indonesia dicetak tujuh pemain yang berbeda. Mereka adalah Syahrian Abimanyu (20'), Dendi Sulistyawan (41'), Egy Maulana Vikri (59'), Ilija Spasojevic (60'), Muhammad Sananta (68'), Marc Klok (86'), serta Yakob Sayuri (90'+2')
Baca Juga
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Termasuk Timnas Indonesia, Ini Negara yang Sekarang Ada di Daftar Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Advertisement
Berkat hasil tersebut, Indonesia menempati urutan kedua Grup A Piala AFF 2022 dengan nilai enam. Tim Merah-Putih hanya kalah selisih gol dari Thailand yang menghuni urutan teratas. Adapun Brunei Darussalam terdampar di dasar grup dengan nol poin.
Namun, dibalik kemenangan itu ada dua pelajaran yang didapat tim besutan Shin Tae-yong tersebut.
Pertama, beberapa kali terlihat pemain Indonesia terlalu bernafsu memburu gol. Sementara itu di satu sisi, memang ada beban di pundak pemain agar mencetak banyak gol pada laga ini.
"Di sini lebih pada psikis pemain. Mereka diharapkan menang banyak. Jadi banyak juga eksekusi yang dilakukan ke gawang," kata mantan pelatih Arema FC dan Persik Kediri, Joko Susilo.
Adapun poin kedua, pertahanan Indonesia sering ditembus dengan serangan balik Brunei. Beberapa kali kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata, harus melakukan penyelamatan. Ini indikasi ada celah di sektor pertahanan.
"Saya menilai memang sistem pertahanan pada laga ini agak lemah, karena fokusnya memang menyerang untuk dapat banyak gol. Bisa dilihat komposisi pemain yang diturunkan. Di tengah hanya Rachmat Irianto gelandang bertahannya," imbuhnya.
Berikut detail pelajaran yang didapat Timnas Indonesia setelah meraih kemenangan besar atas Brunei Darussalam.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Efektivitas Serangan
Jika bermain lebih efektif, Timnas Indonesia bisa menang lebih dari tujuh gol, karena ada beberapa momentum yang hilang. Seperti tendangan Saddil Ramdani dan Witan Sulaeman yang membentur mistar.
Selain itu, bola hasil sepakan Hansamu Yama di depan gawang yang sudah kosong pada menit ke-52 justru melambung jauh di atas mistar gawang. Bahkan, komentator berbahasa asing duel Indonesia versus Brunei menganggap Hansamu seperti melakukan sapuan di gawang sendiri.
Selain itu, ada momen di mana Egy Maulana melakukan tusukan pada menit 47. Dia memaksa untuk tetap membawa bola ketimbang memberikan umpan kepada Ilija Spasojevic yang punya ruang lebih bebas. Aksi Egy akhirnya dihentikan dan berbuah serangan balik berbahaya dari Brunei.
Situasi tersebut tak boleh terulang ketika menghadapi lawan sekelas Thailand atau Filipina. Diharapkan pemain depan Timnas Indonesia lebih efektif memanfaatkan peluang di area pertahanan lawan.
Pemain yang punya skill tinggi seperti Egy Maulana juga harus rela menurunkan egonya. Apalagi, mayoritas gol yang lahir pada laga ini berasal dari umpan-umpan crossing ketimbang aksi individu pemain. Tercatat enam dari tujuh gol bermula dari umpan silang lewat dua sayap.
Edo Febriansyah membuat tiga assist dari sektor kiri. Sisanya dibuat oleh Ansawi Mangkualam dan Yakob Sayuri dari sisi kanan. "Kelebihan Indonesia ini memang di sektor sayap. Jadi ini pelajaran positifnya. Dimaksimalkan kelebihan itu," jelas Joko Susilo.
Â
Advertisement
Mudah Ditembus Serangan Balik Lawan
Gawang Timnas Indonesia memang tidak kebobolan pada laga ini. Namun, beberapa kali Brunei Darussalam mengancam gawang yang dikawal Nadeo Argawinata.
Ada empat penyelamatan yang dilakukan Nadeo pada duel ini. Mayoritas terjadi karena serangan balik. Artinya, Brunei dengan satu serangan balik bisa langsung menuntaskannya dengan shoot on target.
"Pada pertandingan ini, komposisi pemain yang diturunkan lebih cenderung menyerang. Sepertinya pelatih Shin Tae-yong paham seperti apa kekuatan Brunei. Di atas kertas memang Indonesia lebih unggul. Untungnya, meski Brunei dapat peluang lewat serangan balik, tidak ada yang menjadi gol," jelas Joko Susilo.
Besar kemungkinan saat dapat lawan yang seimbang atau lebih berat, pertahanan Indonesia lebih rapat. Komposisi pemain yang diturunkan tentu akan berbeda.
"Kalau lawan Thaialnd, pasti pemain yang turun komposisinya berbeda. Tidak mungkin sama seperti lawan Brunei," sambungnya.
Klasemen dan Hasil di Grup A Piala AFF 2022:
 Klasemen Grup A
Pos | Tim | M | K | S | Poin dan selisih gol |
---|---|---|---|---|---|
1 | Thailand | 2 | 0 | 0 | 6 (9-0, 9) |
2 | Indonesia | 2Â | 0Â | 0Â | 6 (9-1, 8) |
3 | Kamboja | 1 | 1 | 0 | 3 (4-4, 0) |
4 | Kamboja | 1 | 2 | 0Â | 3 (7-8, -1) |
5 | Brunei | 0 | 3 | 0 | 0 (1-17, -16) |
Jadwal dan Hasil Pertandingan Grup A
20 Desember 2022:Â
- Kamboja Vs Filipina (3 - 2)
- Brunei Vs Thailand (0 - 5)
23 Desember 2022:Â
- Filipina Vs Brunei (5 - 1)
- Indonesia Vs Kamboja (2 - 1)
26 Desember 2022:Â
- Brunei Vs Indonesia (7 - 0)
- Thailand Vs Filipina (4 - 0)
29 Desember 2022:Â
- Kamboja Vs Brunei
- Indonesia Vs Thailand
2 Januari 2022:Â
- Thailand Vs Kamboja
- Filipina Vs Indonesia
Advertisement