Bola.com, Yogyakarta - Verifikasi kelayakan Stadion Mandala Krida mulai dilakukan tim Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes POLRI). Sidak tersebut untuk memastikan markas PSIM Yogyakarta itu layak dipakai menggelar pertandingan Liga 2 atau tidak.
Verifikasi yang digelar pada Kamis (5/1/2023) dihadiri empat anggota tim risk assessment, yakni Kombes Pol. Achmadi, S.I.K. selaku ketua tim, AKBP Pol. Hendrik Purwono (anggota), Ir. Iskandarsyah S.Kom. (anggota), dan Deka Satya Ardaputra, S.Kom. (anggota).
Baca Juga
Advertisement
Hadir pula Ketua Panpel PSIM Jogja Wendy Umar Senoaji, Farabi Firdausy (Manajer PSIM Jogja).
Kemudian perwakilan dari Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja, Polda DIY, Polresta Kota Jogja, Kominfo Kota Jogja, Dinas Kesehatan Kota Jogja, dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dapat Nilai 70 Persen
Dari penilaian risk assessment Mabes POLRI Stadion Mandala Krida meraih skor 70.08 persen. Penilaian ini terbagi menjadi empat kategori.
Di mana skor dibawah 55 persen masuk kategori kurang, skor 56 persen – 70 persen kategori cukup, 71 persen – 85 persen kategori baik, dan skor di atas 86 persen masuk kategori sangat baik.
Kombes Pol. Achmadi, S.I.K menyampaikan masih ada sejumlah fasilitas yang perlu diperbaiki, utamanya terkait lampu stadion.
"Jadi intinya kami sudah lakukan penilaian, kemudian stadion Mandala Krida syukur Alhamdulillah mendapatkan nilai 70.08 persen, itu termasuk kategori cukup dan mendekati kategori baik," ujar Achmadi.
Advertisement
Laporkan ke PT LIB
Lebih jauh, Achmadi mengatakan hasil verifikasi akan langsung dilaporkan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Ini guna mengetahui boleh tidaknya menggelar pertandingan di stadion tersebut.
"Ada beberapa poin yang akan kami rekomendasikan sambil jalan untuk dilengkapi. Misal dari BPO Disdikpora bisa menganggarkan pada tahun selanjutnya untuk lampu stadion, karena berdasar Perpol diisyaratkan harus ada lampu," jelas Achmadi.
"Jadi karena Stadion Mandala Krida tidak memiliki lampu maka kami beri nilai nol, itu yang memengaruhi nilai keseluruhan juga," sambungnya.
Berharap Bisa Digunakan
Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY, Drs Priya Santosa MM, berharap Stadion Mandala Krida dapat segera digunakan untuk menyelenggarakan kompetisi Liga 2.
"Dengan adanya risk assessment ini, harapannya Stadion Mandala Krida dapat digunakan untuk penyelenggaraan Liga 2. Dengan kondisi yang seperti ini, kami sebenarnya kan sudah masuk kriteria untuk bisa menyelenggarakan kompetisi olahraga," ucap Priya Santosa.
"Hanya saja masih ada beberapa yang memang harus diperbaiki. Tentu ini akan semakin mendongkrak kami untuk memperbaiki kekurangan yang ada,” paparnya.
Advertisement
Stadion Maguwoharjo Lebih Rendah
Sementara itu, Stadion Maguwoharjo juga ngebut melakukan pembenahan untuk mendapat assesment di atas 70 dari PT LIB, Polri, dan PUPR. Ini dilakukan supaya kandang PSS Sleman itu dapat dipakai menggelar pertandingan dengan dihadiri penonton.
Hal ini disampaikan Panpel pertandingan Stadion Maguwoharjo, Yuyud Pujiarto.
"Fokus kami yakni tingkatkan nilai yang kurang, dalam waktu dekat kami akan nilaikan ulang karena hanya dapat 5,2, dan boleh ada penonton kalau nilainya 7," papar Yuyud.
"Dan itu kami sudah buat enam SOP masing-masing job desk, mulai dari security, control room belum ada, dapur buat masak VIP tidak ada, ruang-ruang kepolisian itu sebetulnya ada, tetapi belum ditutup," lanjutnya.
Stadion Maguwoharjo nantinya akan kembali menjadi venue BRI Liga 1 2022/2023. Selain sebagai markas PSS Sleman, stadion dengan kapasitas 32 ribu penonton itu dikabarkan bakal menjadi homebase sejumlah tim Liga 1 lainnya.