Sukses


Manajemen Madura United Tak Mau Sang Presiden Nyalon Ketua PSSI, Alasannya?

Bola.com, Bangkalan - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi santer diberitakan bakal maju menjadi calon Ketua PSSI selanjutnya. Pria asal Sumenep ini dianggap sebagai salah satu figur ideal mengingat sepak terjangnya di sepak bola nasional.

AQ, sapaan akrabnya, memang memiliki pengalaman segudang di persepakbolaan Tanah Air. Sebelum memegang klub Madura United, ia juga pernah terlibat sebagai bendahara PSSI di era kepemimpinan Nurdin Halid.

Melihat potensinya, pria yang kini bertugas di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu bisa dikatakan sebagai salah satu kandidat serius. Namun ternyata, pihak internal klub berjulukan Laskar Sape Kerrap itu justru 'tak mendukung' hal tersebut.

Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ulhaq Abdurrahim mengaku telah mengutarakan pandangan berbeda kepada sang presiden. Ia meminta AQ tak ikut terlibat dalam kontestasi tersebut.

"Enggak usah. Biarkan beliau tetap jadi Presiden Madura United, presiden kebanggan kami. Beliau sudah kami beri saran dan pendapat bahwa sebenarnya ini bukan ajang untuk beliau," ujarnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Alasan

Bukan tanpa alasan pria yang akrab disapa Habib ini mati-matian mencegah AQ maju dalam bursa Ketum PSSI. Melihat kondisi sekarang, ia merasa iklim kompetisi dalam pertarungan tersebut sangat tidak sehat.

"Melihat kondisi hari ini, menurut kami kurang sehat. Kondisi pertarungan itu kurang sehat. Banyak hal yang kami lihat tidak baik juga untuk organisasi ke depan. Sebaiknya beliau tidak usah lah," ungkapnya.

"Kami lebih sayang beliau daripada beliau harus berkorban jadi Ketum PSSI lalu beliau dikorbankan dengan cara-cara yang salah," jelas pria kelahiran Pamekasan tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Perubahan Mutlak Diperlukan

Walau terkesan skeptis, ia tetap berharap Ketum PSSI yang baru membawa perubahan. Menurutnya, hal ini mutlak diperlukan di tengah keterpurukan sepakbola tanah air selepas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa.

"Semoga Kongres nanti bisa membawa perubahan. Perubahan bagi persepakbolaan Indonesia untuk lebih baik ke depan. Kongres itu kan ajang dimana demokrasi betul-betul dilakukan dan menjadi produk lahirnya seorang pemimpin," kata Habib.

"Siapapun yang menjadi Ketum PSSI yang betul-betul terpilih menurut keinginan para voters, mampu membawa angin perubahan. Transformasi dan reformasi PSSI harus dilakukan agar sepakbola ini ke depan menjadi sepakbola yang baik. Dinikmati semua orang dan memberikan yang terbaik bagi kepentingan nasional," tandasnya.

4 dari 4 halaman

KLB

PSSI akan menggelar KBL PSSI pada 16 Februari 2023 untuk mencari ketua, wakil ketua, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada periode 2023-2027.

Ketua PSSI saat ini, Mochamad Iriawan beserta jajaran Exco PSSI bakal lengser dari kepengurusan PSSI, tapi tidak dilarang untuk maju kembali dalam bursa kontestasi PSSI 1.

"Kepada siapa pun yang ingin maju sebagai Ketua PSSI di KLB yang akan datang, dipersilakan," ujar Menpora Zainudin Amali dalam keterangan tertulisnya.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer