Bola.com, Jakarta - Kegagalan demi kegagalan menghantui Shin Tae-yong sejak menukangi Timnas Indonesia pada Januari 2020. Selama itu pula, STY masih belum pernah memberikan gelar juara untuk Timnas Indonesia mulai dari U-19 hingga senior.
Pelatih asal Korea Selatan itu kerap gagal membawa Indonesia berprestasi di berbagai kejuaraan yang diikuti. Mulai dari SEA Games hingga Piala AFF. Paling mentok, STY hanya mampu mengantarkan Tim Garuda sampai final Piala AFF 2020.
Baca Juga
Termasuk Timnas Indonesia, Ini Negara yang Sekarang Ada di Daftar Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Advertisement
Pada Piala AFF 2022, Timnas Indonesia kembali gagal di tangan Shin Tae-yong. Tim Merah Putih kalah agregat 0-2 dari Vietnam pada laga dua leg semifinal.
Sejauh ini, prestasi terbaik mantan pelatih Korea Selatan itu bersama Timnas Indonesia adalah lolos ke putaran final Piala Asia 2023. Kali terakhir Skuad Garuda mencicipi atmosfer Piala Asia terjadi saat edisi 2007 atau 15 tahun yang lalu.
Lantas, kenapa Shin Tae-yong begitu sulit melepas dahaga masyarakat Indonesia akan gelar juara bagi skuad senior? Ini yang harus dicari tahu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Pelatih Kaleng-Kaleng
Berbagai kemungkinan ada. Misalnya mental pemain Timnas Indonesia masih belum lebih baik, sulitnya mencari penyerang yang berkualitas, serta masih ada kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Padahal Shin Tae-yong bukanlah pelatih kaleng-kaleng. Dia berhasil membawa Timnas Korea Selatan melaju ke putaran final Piala Dunia 2018, Rusia.
Bahkan pada fase grup saat itu, STY berhasil membawa Korsel menumbangkan Timnas Jerman dan membuat Der Panzer angkat kaki lebih cepat.
Meskipun nirgelar bersama Indonesia, pelatih berusia 52 tahun itu berhasil mengubah gaya permainan Pratama Arhan dkk. Lebih banyak pemain muda yang dipakai.
Advertisement
Banyak Pakai Pemain Naturalisasi
Namun, ada catatan khusus yang diberikan. Pada era Shin Tae-yong, mungkin menjadi satu di antara era kepelatihan yang paling banyak melakukan naturalisasi pemain. Mulai dari Elkan Baggott, Marc Klok, hingga Jordi Amat dan Sandy Walsh.
STY sejauh ini berhasil mengubah pakem kaku di Timnas Indonesia. Dengan formasi baku yang menggunakan empat bek sejajar, Shin Tae-yong berani mencoba hal baru dengan sering menggunakan skema tiga bek tengah, seperti formasi 3-5-2 atau 5-4-1.
Menjadi pelatih di Timnas Indonesia, STY seakan berani mengambil risiko di karier kepelatihannya yang cukup mentereng. Mungkin saat ini pasca kegagalan lolos ke final Piala AFF 2022, masih ada tantangan berat lain bagi sang pelatih.
Piala Dunia U-20 dan Piala Asia 2023
Dua tantangan tersebut adalah bagaimana caranya membawa Timnas U-20 berbicara banyak di Piala Dunia U-20 yang akan dimulai pada Mei nanti. Namun, jangan terlalu berharap banyak di Piala Dunia.
Lawan-lawan yang bakal dihadapi bukan sembarangan atau sekelas Asia Tenggara. Bisa bermain apik dan setidaknya lolos dari fase grup saja sudah cukup baik.
Satu bulan kemudian, pelatih yang membawa Seongnam FC meraih gelar Liga Champions Asia 2010 itu akan dihadapkan dengan Piala Asia 2023. Untuk Piala Asia, setidaknya Shin Tae Yong harus bisa membawa Indonesia minimal lolos ke delapan besar.
Advertisement