Bola.com, Pathum Thani - Timnas Malaysia menyusul Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Kedua tim harus tersingkir pada semifinal.
Jika Timnas Indonesia dieliminasi Vietnam pada empat besar Piala AFF 2022, maka Malaysia ditendang Thailand.
Baca Juga
Advertisement
Malaysia kalah 1-3 secara agregat dari Thailand setelah dibantai 0-3 dalam pertemuan kedua semifinal Piala AFF 2022 di Thammasat Stadium, Pathum Thani pada Selasa (10/1/2023).
Tiga gol Thailand yang bersarang di gawang Malaysia dicetak Teerasil Dangda pada menit ke-19, Bordin Phala menit ke-55, dan Adisak Kraisorn menit ke-71.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ungkapan Pelatih Malaysia
"Kami kalah dalam pertandingan ini. Saya tidak akan banyak bicara soal performa para pemain Harimau Malaya," ujar pelatih Malaysia, Kim Pan-gon dinukil dari media Malaysia, Semuanya Bola.
"Saya menghargai mereka setelah mereka menolak cuti dan meninggalkan keluarga mereka selama hampir 50 hari."
"Terlalu banyak pengorbanan yang dilakukan para pemain. Itu adalah perjalanan yang sangat indah," jelas Kim Pan-gon.
Advertisement
Berlari Seperti Anjing
Dalam leg pertama empat besar Piala AFF 2022, Malaysia menang 1-0 atas Thailand lewat gol tunggal Faisal Halim pada menit ke-11 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur pada 7 Januari 2023.
"Kami jatuh hari ini dan tidak pantas melaju ke final. Kami akan berkemas untuk pulang dan menilai kesalahan yang telah dilakukan," tutur Kim.
"Saya tidak pernah merasa kasihan pada mereka. Mereka berlari seperti anjing yang mendengarkan perintah saya. Mereka berjuang sampai akhir. Masalah apa pun ada di pihak saya," ungkapnya.
Silakan Salahkan Dirinya
Kim Pan-gon juga meminta publik Malaysia untuk tidak menyalahkan Faisal Halim dkk. Arsitek asal Korea Selatan itu justru mempersilakan para pendukung untuk menghakiminya.
"Taktik, strategi, hingga pemain utama, itu masalah saya bukan para pemain. Semua keputusan ada di tangan saya. Anda bisa menyerang saya tetapi bukan pemain," ucap Kim Pan-gon.
"Kita juga tidak bisa selalu berpikir. Dalam lima minggu terakhir kami selalu bersatu dan positif. Kami berbicara tentang masa depan dan saling menyemangati," katanya.
Advertisement
Bertanggung Jawab
"Anda semua harus mengerti bahwa para pemain ini hadir ketika tidak ada penugasan dalam kalender FIFA, karena mereka ingin bermain untuk negara," ujar Kim Pan-gon.
"Saya akan berdiri di depan para pemain ini dan bertanggung jawab penuh. Saya akan menghadapi serangan itu," terang kompatriot pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong itu.
Sumber: Semuanya Bola