Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2022/2023 sudah memasuki paruh musim. Geliat striker lokal, seperti yang sudah-sudah, kembali gagal bersaing dengan bomber asing dalam mencatatkan gol.
PSM Makassar keluar sebagai juara paruh musim. Koleksi 34 poin tak mampu dikejar tim-tim di bawahnya, termasuk Persija Jakarta yang sebetulnya bisa mengkudeta posisi puncak andai berhasil mengalahkan Persib Bandung.
Baca Juga
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Umuh Muchtar Senang Persib Punya Pelatih yang Suka Marah-Marah: Dia Begitu karena Sayang
PSS Sleman Masih Berjibaku di Papan Bawah Klasemen BRI Liga 1, Mazola Junior: Obatnya Wajib Menang Lawan Dewa United
Advertisement
Di sisi lain, Borneo FC, Persib, dan Bali United jadi tim-tim BRI Liga 1 2022/2023 yang mampu menorehkan 30 gol atau lebih. Tidak mengherankan mengingat ketiganya diperkuat oleh barisan lini serang tajam.
Ya, ketiga tim papan atas BRI Liga 1 2022/2023 itu dihuni striker hebat yang mendominasi daftar pencetak gol terbanyak. Sayang, hanya beberapa saja dari mereka yang menyumbangkan penyerang lokal.
Fakta tersebut menimbulkan pertanyaan besar. Apakah karena hal itulah lini depan Timnas Indonesia tumpul?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dua Striker Lokal Saja yang Nyelip di 10 Besar
Meski absen pada laga pemungkas paruh musim BRI Liga 1 2022/2023, David da Silva masih tak tersentuh di daftar pencetak gol terbanyak. Striker Persib itu mencatatkan 13 gol.
Matheus Pato dari Borneo FC menguntit dengan koleksi 12 golnya, disusul Privat Mbarga, Rafael Silva, dan Lulinha berkat suntingan sembilan gol.
Ilija Spasojevic (7 gol) dan Wildan Ramdhani (6 gol) menjadi dua produk lokal yang berada di jajaran 10 besar. Adapun striker berlabel Timnas, Dimas Drajad, mengoleksi lima gol.
Advertisement
Pertanda Buruknya Lini Serang Timnas Indonesia?
Lini depan Timnas Indonesia, khususnya pada Piala AFF 2022, mendapatkan sorotan tajam. Selain tumpul, tidak banyak variasi serangan yang dilakukan Dendy Sulistyawan dkk.
Sepanjang babak penyisihan grup sebetulnya performa Timnas Indonesia sudah lumayan bagus. Kendalanya cuma satu, yakni penyelesaian akhir. Itu jadi masalah krusial yang harus diperbaiki Timnas Indonesia kala berjumpa Filipina.
Kalau permasalahan lini depan ini tak diselesaikan, Timnas Indonesia akan benar-benar mengalami kesulitan di laga nanti.
"Dengan vertikal game seperti Shin Tae-yong tentunya perlu pemain depan yang bisa hold bola di depan, sehingga tim lebih kuat di final third. Ini tentu untuk bisa menciptakan peluang menjadi gol," kata Rasiman, asisten pelatih Persis Solo.
Lama Tak Berkompetisi
Rasiman memaklumi performa Timnas Indonesia yang masih kurang maksimal. Mengingat kompetisi BRI Liga 1 sempat terhenti selama dua bulan lebih akibat Tragedi Kanjuruhan. Yang mana mayoritas pemain Timnas Indonesia adalah pemain di BRI Liga 1.
Pelatih Shin Tae-yong juga memutuskan untuk tidak menggelar laga uji coba selama TC. Sehingga sangat bisa dimaklumi jika match fitness para penggawa Garuda masih kurang.
"Anak-anak agak lama tidak main. Mudah-mudahan semakin membaik performa Timnas Indonesia," ucap Rasiman.
Advertisement
Kehilangan Sosok Dimas Drajad?
Pengaruh ketiadaan sosok Dimas Drajad tak hanya dirasakan oleh Persikabo 1973. Timnas Indonesia juga kepayahan menemukan skema yang pas untuk menyesuaikan dengan karakter pemain depan yang ada.
Dendy Sulistyawan yang juga memiliki kecepatan kerap diandalkan ketimbang M. Rafli ataupun Ilija Spasojevic. Namun, pemain milik klub Bhayangkara FC itu bukanlah tipe penyerang yang bisa memantulkan bola kepada rekan-rekannya.
Alhasil, permainan Indonesia kerap buntu ketika memasuki sepertiga akhir permainan lawan. Mereka tak menemukan sosok target-man yang biasanya ada di sekitar kotak penalti lawan.
Persaingan di BRI Liga 1 2022/2023
Advertisement