Tampung 2 Tim Pengungsi, Stadion Maguwoharjo Jadi Kandang 3 Klub pada Putaran Kedua BRI Liga 1

Lebih lanjut, Sumali mengatakan saat ini Stadion Maguwoharjo tengah ngebut melakukan pembenahan untuk mendapat assesment di atas 7 dari PT LIB, Polri dan PUPR. Ini dilakukan supaya kandang PSS Sleman itu dapat dipakai menggelar pertandingan dengan dihadiri penonton.

Pada Desember lalu, Stadion Maguwoharjo cuma mendapat nilai 5,2 dari standar minimal 7. Raihan tersebut tergolong rendah dibanding hasil penilaian yang diperoleh Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, yakni 70.08 persen.

"Sampai sekarang ini kami masih terus berkoordinasi dengan Panpel untuk mencukupi kekurangan itu," beber Sumali.

Sumali membeberkan, ada beberapa hal yang jadi kendala Stadion Maguwoharjo mendapat nilai tinggi. Salah satunya karena kelengkapan berkas SOP keamanan.

"Kami sudah ada perbaikan atau tambahan yang menjadi rekomendasi dari Polri, mudah-mudahan menjadi tambahan nilai kami. Yang lainnya menjadi kewenangan Panpel dan memang sudah dipenuhi oleh pihak Panpel," jelasnya.

Sebagai informasi, Persis Solo dan Bali United harus ngungsi ke Sleman karena homebase mereka akan jadi salah satu venue ajang Piala Dunia U-20. Stadion Manahan harus steril mulai 16 Januari untuk direnovasi.

Oleh karena itu, Persis dan Bali United dipastikan tidak bisa memakai kandang mereka di sisa laga Liga 1 musim ini. Pasalnya, paruh musim kedua yang dimulai pada 14 Januari 2023 itu baru akan berakhir pada pertengahan April 2023.

Bali United bakal melakoni laga tandang terlebih dulu kontra Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat (15/1/2023). Klub berjulukan Serdadu Tridatu itu baru akan bermain kandang kala menjamu PSM Makassar di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul (20/1/2023).

Sementara, untuk pertandingan home seterusnya akan dimainkan di Stadion Maguwoharjo. Sepanjang pertandingan home putaran kedua mereka akan menjalani delapan laga di Bumi Sembada.

General Coordinator Bali United Richie Kurniawan menjelaskan beberapa alasan mengapa memilih Yogyakarta sebagai homebase. Selain jarak Bali-Jogja yang tidak terlalu jauh, faktor adaptasi serta opsi lapangan latihan yang banyak jadi salah satu pertimbangan.

“Kami sudah sering bubble di sana, jadi pasti akan lebih mudah beradaptasi dengan lapangan,” ujar Richie Kurniawan dalam rilis resmi klub.