Bola.com, Jakarta - Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan memberikan usulan menarik. Sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu mengusulkan tanggal 1 Oktober sebagai hari libur sepak bola nasional.
Usulan itu diutarakan Iwan Bule saat memberikan sambutan pada Kongres Biasa PSSI, Minggu (15/1/2023) siang di Hotel Sultan, Jakarta.
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
Iwan Bule merasa hal itu perlu dilakukan. Pihaknya ingin memberikan penghargaan kepada para korban Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
"Sebagai respon menyikapi Tragedi Kanjuruhan, melalui forum ini, kami dari PSSI ingin memberikan usulan untuk mengajak semua pihak agar 1 Oktober menjadi hari libur kegiatan sepak bola di Indonesia," kata Iwan Bule.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pahlawan
Iwan Bule berharap nantinya benar-benar tidak ada kegiatan sepak bola di Indonesia pada tanggal 1 Oktober.
"Entah itu kompetisi atau apapun, mudah-mudahan yang hadir sepakat dengan usulan kami dari PSSI," harapnya.
Eks Kapolda Jawa Barat itu menyatakan hal itu dilakukan untuk menghormati para korban Tragedi Kanjuruhan. Iwan bahkan menyebut mereka sebagai pahlawan sepak bola.
"Ini adalah cara kami mengenang Tragedi Kanjuruhan, mereka adalah pahlawan," lanjut Iwan Bule.
Advertisement
Peran Penting Penonton
Lebih lanjut, Mochamad Iriawan berbicara mengenai pentingnya peran penonton dalam pertandingan sepak bola nasional. Ia menyebut pertandingan sepak bola tidak akan lengkap tanpa adanya penonton di stadion.
"Tanpa penonton, sepak bola adalah sayur tanpa garam, dukungan penonton menjadi sokongan yang luar biasa," ujarnya.
Iwan Bule mencoba mengingat kembali ketika kompetisi sepak bola Indonesia digelar di tengah situasi Pandemi COVID-19. Saat itu memang tidak ada penonton yang hadir di stadion.
"Pada saat COVID-19 kmpteisi berugulir tidak ada penonton atmosfernnya tidak ada," tandasnya.