Bola.com, Malang - Arema FC masih ditimpa banyak persoalan. Setelah mendapat penolakan saat mencari homebase baru untuk lanjutan BRI Liga 1 2022/2023, giliran kantor mereka digeruduk suporter
Terdapat aksi dilakukan kelompok suporter yang mengatas namakan Arek Malang, Minggu (15/1/2023). Sekitar 50 massa dengan atribut dominan hitam mendatangi kantor manajemen Arema FC di jalan Mayjen Pandjaitan 42, Kota Malang.
Baca Juga
Advertisement
Sekitar pukul 12.15 WIB, mereka berjalan kaki dari arah timur dengan membawa spanduk dan poster untuk menyuarakan apa yang menjadi keinginan mereka.
Mayoritas tulisan yang dibawa menyindir tentang pemegang saham mayoritas perusahaan pengelola Arema FC, Iwan Budianto. Karena pasca-Tragedi Kanjuruhan, IB, sapaan akrabnya belum pernah menemui Aremania.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sindiran untuk Iwan Budianto
Salah satu spanduk besar dibawa di barisan paling depan. Disana dituliskan 'you care about 135+ people boss? Yes, i'm care about money. Di spanduk itu juga terpampang wajah Iwan Budianto.
Intinya, mereka menyindir IB yang lebih peduli tentang uang ketimbang 135 korban Tragedi Kanjuruhan. Selain itu, ada beberapa sindiran lain di selebaran yang dibawa. Seperti 'Tiket Babis, Suporter Dibiarkan Berjuang Sendiri'.
Tak hanya itu, ada dua batu nisan bertuliskan Arema FC disertai tanggal 1-10-2022. Sebuah sindiran akan matinya hati nurani Arema FC sejak Tragedi Kanjuruhan.
Advertisement
Mencari Keadilan
Yoyok, salah seorang massa 'Arema Malang Beraksi' menegaskan jika sampai saat ini belum ada keadilan yang didapatkan dari Tragedi Kanjuruhan.
Sementara, penanganan kasus ini dianggap masih abu-abu. Ditambah lagi Arema FC yang kini fokus melanjutkan kompetisi.
“Pihak keamanan menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam Tragedi ini (karena menggunakan gas air mata). Namun peran panpel sebagai kepanjangan tangan Arema FC juga perlu disoroti. Mengingat dalam pusaran tragedi ini diabaikan aspek keselamatan dan keamanan suporter,” kata Yoyok.
Pernyataan Sikap
Ada tiga pernyataan sikap yang dilakukan Arek Malang. Yakni menuntut Arema FC sebagai klub yang amoral untuk mundur dari kompetisi.
Kemudian menolak segala aktivitas PT AABBI atau Arema FC sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan untuk beraktivitas di Malang Raya.
Sedangkan poin ketiga mendesak PT AABBI dan Arema FC ikut berpartisipasi aktif dalam upaya mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Advertisement
Tabur Bunga dan Tempelkan Pesan
Setelah menyampaikan pernyataan sikap, aksi tersebut berlanjut dengan menabur bunga di depan pintu official store Arema FC yang lokasinya bersebelahan dengan kantor manajemen.
Mengingat pada hari Minggu, tidak ada aktivitas di kantor manajemen, sehingga tidak ada perwakilan yang menemui para suporter tersebut. Namun ada beberapa personil keamanan kantor manajemen Arema yang berjaga di sana.
Agar pesan mereka didengar, beberapa stiker berisi pesan yang dibawa ditempelkan di dinding kaca official store Arema. Ada juga yang ditempelkan di mobil operasional Singo Edan.
Kelompok suporter ini meminta ada respon dari manajemen Arema FC dalam 14 hari ke depan. Jika tidak ada tanggapan, mereka akan melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak.