Bola.com, Jakarta - Putaran pertama BRI Liga 1 2022/23 nyatanya tak hanya menjadi panggung bagi para pemain asing. Barisan pemain lokal mampu menunjukkan kualitasnya dan menjadi tulang punggung untuk timnya masing-masing.
Walaupun kerap dipandang sebelah mata, penampilan mereka terus berkembang. Kualitas kompetisi yang semakin meningkat dengan kehadiran pemain dan pelatih asing papan atas, memaksa mereka untuk menyesuaikan diri.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
BRI Liga 1: Malut United FC Pecundangi PSIS, Pembuktian Para Mantan di Semarang
Advertisement
Jarak kualitas yang semakin tipis membuat persaingan musim ini begitu bergelora. Tim-tim non-unggulan yang mengandalkan kekuatan lokal macam Persita Tangerang dan Persikabo 1973 sempat menyodok ke papan atas klasemen.
Kontribusi mereka di lapangan begitu besar pengaruhnya dalam permainan tim yang dibela. Bukan tak mungkin, satu di antara pesepak bola pribumi ini bakal merebut status pemain terbaik untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Liga 1.
Bola.com coba memilih lima pemain lokal yang memberikan kontribusi luar biasa untuk timnya pada putaran pertama BRI Liga 1 musim ini. Siapa saja mereka? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
M. Reza Arya (PSM Makassar)
PSM Makassar merebut status tim tersolid pada putaran pertama BRI Liga 1 2022/2023. Dari 17 pertandingan yang telah dijalani, klub yang dijuluki Juku Eja tersebut hanya 10 kali memungut bola dari gawangnya.
Selain ketangguhan Yuran Fernandes, nama M. Reza Arya juga tak boleh disepelekan. Kiper yang baru berusia 22 tahun itu tampil gemilang setelah merebut status penjaga gawang utama dari para seniornya.
Penampilannya yang solid mampu memberikan rasa nyaman bagi PSM. Bisa jadi, ia akan jadi sosok kunci bagi timnya dalam mengarungi sisa pertandingan putaran kedua BRI Liga 1.
Â
Advertisement
Wildan Ramdhani (Persita Tangerang)
Wildan Ramdhani menjadi satu di antara sensasi lokal yang bersinar pada paruh kompetisi. Pemain asal klub Persita Tangerang itu tampil tajam dengan mencetak enam gol dan satu assist untuk timnya.
Penyerang yang baru berusia 24 tahun itu memiliki ketenangan yang luar biasa. Ia juga pintar mendeteksi arah bola yang dilepaskan ke kotak penalti lawan dari kedua sisi sayap untuk kemudian menuntaskannya.
Tak heran bila ia diisukan kembali pulang ke {ersib Bandung. Tim yang pada awal kompetisi musim ini melepasnya secara cuma-cuma ke Persita.
Â
Henhen Herdiana (Persib Bandung)
Kehadiran Luis Milla memberikan banyak perubahan bagi permainan Persib Bandung. Dengan bermain menggunakan tiga bek tengah sejajar, dua bek sayap mulai mendapatkan posisi yang lebih tinggi sebagai seorang wing-back.
Perubahan tersebut nyatanya berdampak positif bagi Henhen Herdiana. Ia bisa lebih banyak mengeksplorasi kemampuan menyerangnya tanpa 'peduli' siapa yang bakal menggantikan area yang ditinggalkannya.
Dengan pekerjaan barunya ini, pemain berusia 27 tahun tersebut itu mampu menciptakan satu gol dan lima assist. Sebuah catatan yang cukup impresif bagi serorang bek.
Â
Advertisement
Stefano Lilipaly (Borneo FC Samarinda)
Borneo FC Samarinda tampil luar biasa pada paruh pertama kompetisi musim ini. Tak diperhitungkan, klub yang dijuluki Pesut Etam itu justru beberapa kali memuncaki klasemen untuk bersaing memperebutkan trofi juara.
Matheus Pato boleh saja mengambil panggung utama dengan torehan golnya. Namun, permainan Stefano Lilipaly lah yang melengkapi penyerang asal Brasil tersebut.
Lilipaly menjadi tandem sehati untuk Pato. Sejauh ini, pemain berusia 33 tahun berhasil mencetak empat gol dan lima assist dari 16 pertandingan di BRI Liga 1.
Â
M. Rahmat (Bali United)
Kepergian Ilija Spasojevic untuk memenuhi panggilan negara sempat dikhawatirkan bakal menurunkan kualitas serangan Bali United. Namun, pelatih Stefano Cugurra punya taktik jitu untuk mengatasinya.
Pelatih asal Brasil itu mendorong dua winger-nya untuk bisa lebih produktif. Privat Mbarga di sisi kanan dan M. Rahmat di sisi sebaliknya menjadi sebuah solusi bagi klub yang dijuluki Serdadu Tridatu tersebut.
Khusus untuk M. Rahmat, eks pemain PSM Makassar itu mampu membuktikan dirinya sebagai pemain yang bisa diandalkan. Catatan lima gol dan tiga assist tentu sebuah hal yang luar biasa bagi pemain yang sejatinya lebih sering duduk di bangku cadangan.
Advertisement