Bola.com, Jakarta - Salah satu kontestan Liga 2 2022/2023, Persipuran Jayapura melayangkan surat somasi kepada PSSI. Langkah ini dilakukan oleh manajemen tim berjulukan Mutiara Hitam atas keputusan PSSI yang memberhentikan kompetisi kasta kedua musim ini.
Manajer Persipura Jayapura, Yan Mandenas mengatakan surat somasi ke PSSI telah dikirim ke markas federasi sepak bola nasional yang berada di Gedung GBK Arena, Senayan, Jakarta.
Baca Juga
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
3 Fakta Perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Target Sebenarnya Sudah Terpenuhi
Timnas Indonesia Dipastikan Tetap Bisa Menjamu Bahrain di SUGBK pada Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Advertisement
Adapun surat somasi tersebut ditembuskan kepada Menpora Zainudin Amali sebagai perwakilan pemerintah, kemudian Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja PSSI dan PT. LIB, FIFA sebagai federasi sepak bola dunia dan AFC sebagai federasi sepak bola Asia.
"Apa yang kami lakukan adalah sebagai bentuk ketidakpercayaan kami terhadap PSSI. Surat somasi kami juga sampaikan ke FIFA, AFC, Menpora damn Komisi X DPR RI," ujarnya di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keputusan PSSI
Seperti diketahui sebelumnya, PSSI secara resmi telah memutuskan untuk menghapus degradasi di BRI Liga 1 2022/2023 dan tidak melanjutkan Liga 2 2022/2023.
Kebijakan untuk meniadakan degradasi di BRI Liga 1 dan penyetopan Liga 2 buah hasil dari rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta Pusat pada Kamis (12/1/2023).
Sekjen PSSI, Yunus Nusi saat itu mengungkapkan beberapa penyebab yang membuat Liga 2 dihentikan. Selain itu, PSSI juga tidak menggulirkan Liga 3.
"Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan," jelas Yunus Nusi.
"Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan Liga 2 antara klub dan PT Liga Indonesia Baru."
"Serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 yang dimulai pada 20 Mei 2023," ungkap Yunus Nusi.
Advertisement
Tidak Transparan
Manajemen Persipura Jayapura menitik beratkan beberapa poin penting yang tertuang pada surat somasi tersebut. Terutama bahwa keputusan rapat Exco PSSI tersebut berpotensi merugikan klub, pemain, dan ofisial.
Menurutnya Yan Madenas, keputusan itu sangat dirugikan mengingat persiapan yang telah dilakukan oleh klub untuk dapat berprestasi di Liga 2 musim 2022/2023
"Persipura juga mempertanyakan transparansi PSSI dalam membuat keputusan sebagaimana dimaksud pada Rapat Komite Eksekutif tersebut. Hingga kini, Persipura tidak pernah mengetahui nama-nama klub yang meminta agar kompetisi tersebut tidak dilanjutkan kembali," tutur dia.
Pertanyakan Alasan Penghentian Kompetisi
Mandenas juga mempertanyakan faktor penyebab diberhentikannya kompetisi untuk Liga 2 musim ini karena kesepakatan mayoritas tim peserta.
Hal yang dimaksudnya adalah perlu solusi lain yang bisa ditempuh PSSI untuk melanjutkan kompetisi, tentunya dengan berkomunikasi dengan semua tim peserta.
"Faktanya, rapat antar pemilik klub peserta kompetisi Liga 2 pada tanggal 14 Desember 2022 setuju agar kompetisi dilanjutkan dengan melakukan beberapa penyesuaian," ucapnya
" Persipura Jayapura meminta agar PSSI, dalam waktu tujuh hari sejak tanggal surat ini dibuat untuk membatalkan keputusan Rapat Exco tanggal 12 Januari 2023 terkait penghentian kelanjutan Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 serta mengadakan pertemuan khusus antara PSSI, operator pertandingan dan para klub peserta Kompetisi Liga 2 Â untuk menentukan format baru sebelum melanjutkan Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023," tegasnya.
Advertisement