Bola.com, Denpasar - Bali United akan menjadi tuan rumah saat menghadapi PSM Makassar pada laga pekan ke-19 BRI Liga 1 2022/2023, Jumat (20/1/2023). Bukannya bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Tim Serdadu Tridatu harus terlempar jauh ke Yogyakarta.
M. Ridho Djazulie dkk. akan menghadapi Pasukan Ramang di Stadion Maguwoharjo, markas PSS Sleman. Terusirnya Bali United karena Stadion I Wayan Dipta telah masuk masa pemeliharaan dan renovasi tambahan, untuk persiapan Piala Dunia U-20 pada Mei mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Owner Bali United, Pieter Tanuri, menyebut 2023 menjadi tahun paling berat yang dirasakan Tim Serdadu Tridatu. Untuk pertama kalinya Bali United menjadi tim musafir.
"Biarpun statusnya laga kandang, tetapi ini jadi laga tandang semua. Bagi saya ini adalah tantangan berat, karena kami tidak bisa merasakan bermain di Stadion Dipta selama putaran kedua Liga 1 musim ini," terangnya ketika ditemui di GOR Merpati Denpasar.
"Kami harus mengerti keadaan karena Stadion Dipta kan mau dipakai untuk Piala Dunia U-20. Bali United harus menghormati keputusan itu," sambung Pieter Tanuri.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Takjub Raih 3 Trofi Beruntun
Lantas bagaimana dengan optimisme Pieter untuk Bali United? Dia optimistis Tim Serdadu Tridatu mampu meraih gelar juara untuk ketiga kalinya. Asalkan, skuad asuhan Stefano Cugurra itu bisa bermain konsisten.
"Rasa optimistis Bali United juara harus ada dong. Tetapi ini situasinya adalah Bali United menjadi tim musafir. Kalau bisa menjadi juara untuk ketiga kalinya, itu mukjizat," tegasnya.
Advertisement
Spasojevic Pede Pertahankan Gelar
Senada dengan Pieter Tanuri, Ilija Spasojevic punya rasa optimistis jika Bali United masih bisa mempertahankan gelar juara. Dia ingin timnya bisa melewati situasi ini dengan sebaik-baiknya
"Saya pikir sedih sekali tidak bisa main di Bali, tanpa suporter sampai akhir ya, kami berusaha keras lewati situasi ini. Tiga bulan habis piala dunia harapannya kembali lagi dengan suporter," jelasnya.
Persaingan Ketat
Terlebih enam tim memiliki jarak poin yang tidak terlalu jauh dan menjadikan persaingan liga semakin kompetitif.
"Sangat ketat di liga, liga seru saya senang itu bagus untuk sepak bola Indonesia, lama tidak terjadi seperti ini. Ya itu yang kami pikirkan (peluang juara) walaupun main di luar tidak ada mustahil di sepak bola," tutur Spaso.
"Rasa percaya itu ada, tetapi tidak gampang main diluar kandang. Ini jadi satu di antara musim tersulit, namun kami buktikan jika kami berusaha keras melewati ini tanpa main di kandang sendiri. Semua fokus ke juara, tidak ada yang mustahil. Kami buktikan kami adalah tim nomor 1 di Indonesia," tutupnya.
Advertisement