Persaingan Papan Bawah pada Putaran Kedua BRI Liga 1: Semuanya Gigit Jari, Efek Tanpa Degradasi?

Setidaknya, sejauh ini ada lima kontestan yang terlibat dalam persaingan di klasemen papan bawah BRI Liga 1 2022/2023. Mereka adalah PSS Sleman, RANS Nusantara FC, Barito Putera, Dewa United, dan Persik Kediri.

Dari kelima klub tersebut, tiga di antaranya mengalami keterpurukan pada awal putaran kedua. PSS Sleman, misalnya, digilas empat gol tanpa balas PSM Makassar.

Hasil buruk serupa juga dialami dua tim lainnya. RANS tumbang dari PSIS Semarang dengan skor 0-1, sedangkan Barito Putera digulung Madura United dengan skor tipis 1-2.

Dengan demikian, hanya ada satu nama kontestan yang mampu meraih hasil imbang, yakni Dewa United yang dipaksa berbagi poin melawan Persis Solo setelah laga berakhir 1-1.

Pada pertandingan ini, Dewa United yang sudah berganti pelatih sebetulnya sempat tertinggal, tetapi mereka bisa menyamakan kedudukan dan memaksakan hasil imbang.

Dari keempat tim yang sudah disebutkan, hanya Persik Kediri yang sejauh ini belum bertanding. Duel Persik melawan Persita Tangerang pada pekan ke-18 mengalami penundaan.

Jika merujuk pada klasemen akhir putaran pertama Liga 1 2022/2023, sebetulnya tidak ada perubahan yang signifikan dari komposisi penghuni papan bawah.

PSS Sleman tetap saja bertengger di urutan ke-14, disusul RANS Nusantara FC di posisi ke-15, serta Barito Putera (peringkat ke-16), Dewa United (peringkat ke-17), dan Persik Kediri (peringkat ke-18).

Dengan kata lain, kelima kontestan penghuni papan bawah ini tetap setia di posisinya masing-masing, lantaran belum mampu mengumpulkan poin penuh untuk mengatrol peringkatnya pada pekan ke-18.

Sebetulnya, jarak poin antarkontestan di papan bawah ini tak terlalu mencolok. PSS dan RANS yang mengoleksi 16 poin hanya terpaut satu poin dari Barito Putera dan Dewa United.

Namun, Persik masih cukup berjarak karena hanya bisa mendulang 10 poin di papan bawah.

Tentunya, performa buruk kontestan yang tersungkur di papan bawah klasemen BRI Liga 1 semakin menguatkan kekhawatiran publik soal terkikisnya level kompetitif pada musim ini.

PSSI memutuskan untuk meniadakan sistem promosi dan degradasi imbas dari kebijakan mereka untuk tidak melanjutkan penyelenggaraan kasta kedua.

Keputusan ini tentu menimbulkan sejumlah dampak. Publik merasa khawatir jika tim-tim Liga 1 tak berkompetisi secara sehat karena hilangnya gairah untuk bersaing.

Meskipun mereka selalu mengalami kekalahan, tidak ada ancaman degradasi yang membayangi klub-klub papan bawah ini.