Bola.com, Jakarta - Nilai pasar menjadi acuan dari kualitas seorang pemain sepak bola. Tak terkecuali dengan pemain yang saat ini berada di Asia Tenggara.
Penampilan dan kualitas seorang pemain akan berbanding lurus dengan nilai pasar yang dimilikinya. Makin bagus seorang pemain, makin penting perannya dalam klub dan tim nasional, maka akan mengerek nilai pasarnya.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Advertisement
Nilai pasar juga menjadi acuan klub untuk merekrut pemain tersebut. Inilah yang menjadi modal sang pemain untuk menentukan besaran gaji dan nilai kontrak yang diinginkannya.
Meski demikian, nilai yang tercantum cenderung fluktuatif. Tidak ada acuan dasar yang pasti untuk menentukan harga seorang pemain dalam bursa transfer.
Lantas, siapa saja pemain sepak bola dengan nilai pasar termahal di Asia Tenggara? Berikut ini Bola.com pilihkan lima pemain termahal dari tim yang berbeda-beda berdasarkan data dari Transfermarkt.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5. Nguyen Quang Hai (Rp6,5 miliar)
Nguyen Quang Hai memiliki nilai pasar sebesar 400 ribu euro (Rp6,5 miliar). Jumlah itu menjadikan Quang Hai merupakan pemain termahal di Vietnam.
Peningkatan nilai pasar Nguyen Quang Hai terjadi setelah kepindahan ke klub Lique 2 Prancis, Pau FC. Pemain berusia 25 tahun itu juga punya peran penting di Vietnam.
Nguyen Quang Hai memulai debut bersama Vietnam pada 2017. Sejauh ini, gelandang serang Vietnam itu sudah mengemas 42 penampilan dan mencetak 10 gol.
Advertisement
4. Dion Cools (Rp12,2 miliar)
Dion Cools merupakan pemain termahal yang dimiliki Malaysia. Pemain berusia 26 tahun itu memiliki nilai pasar 750 ribu euro (Rp12,2 miliar).
Jumlah tersebut membuat Dion Cools menghuni peringkat keempat pemain dengan nilai pasar termahal di Asia Tenggara. Saat ini, Dion Cools bermain untuk klub Thailand, Buriram United.
Pada Piala AFF 2022, Dion Cools tidak dipanggil ke Malaysia. Sejak debut pada 2021, Dion Cools sudah mengemas 12 penampilan dan mencetak sebiji gol untuk skuat berjulukan Harimau Malaya itu.
3. Jordi Amat (Rp16,3 miliar)
Jordi Amat menjadi pemain ketiga dengan nilai pasar tertinggi di Asia Tenggara. Bek Timnas Indonesia itu memiliki harga 1 juta euro (Rp16,3 miliar).
Jordi Amat saat ini bermain di Malaysia bersama Johor Darul Takzim. Pada Piala AFF 2022, pemain berusia 30 tahun itu punya peran penting di Timnas Indonesia.
Jordi Amat menjadi benteng kukuh di garis pertahanan skuat Merah Putih. Sayangnya, ketangguhan Jordi Amat tak mampu membantu Timnas Indonesia menjadi juara setelah tersingkir pada semifinal.
Advertisement
2. Chanathip Songkrasin (Rp19,5 miliar)
Chanathip Songkrasin memiliki nilai pasar 1,2 juta euro (Rp19,5 miliar). Jumlah itu membuat Chanathip menjadi pemain termahal kedua di Asia Tenggara.
Kenaikan nilai pasar Chanathip Songkrasin terjadi setelah bergabung dengan klub Jepang, Kawasaki Front. Sayangnya, pada Piala AFF 2022 Chanathip tidak diizinkan membela Thailand.
Meski demikian, Chanathip Songkrasin masih memiliki peran penting di Thailand. Sejak debut pada 2012, pemain berusia 29 tahun itu sudah mengemas 58 penampilan dan mencetak 12 gol.
1. Gerrit Holtmann (Rp73.4 miliar)
Gerrit Holtmann menjadi pemain termahal di Asia Tenggara saat ini. Gelandang Filipina itu memiliki nilai pasar 4,5 juta euro (Rp73.4 miliar).
Jumlah tersebut sudah sesuai mengingat Holtmann saat ini bermain untuk klub Bundesliga, Vfl Bochum. Gerrit Holtmann tak membela Filipina pada Piala AFF 2022.
Sejauh ini, Gerrit Holtmann sudah mengemas dua penampilan bersama Filipina. Gerrit Holtmann terakhir kali membela Filipina pada Kualifikasi Piala Asia lalu.
Advertisement