Bola.com, Denpasar - Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Itulah yang dialami para pemain PSKC Cimahi. PSKC menjadi salah satu dari 9 klub yang menolak bergulirnya kembali Liga 2.
Disamping itu permasalahan pelik juga terjadi. Adalah fakta PSKC menunggak gaji pemain dan pelatih. Bukan cuma satu atau dua bulan, tetapi lima bulan lamanya. Terhitung PSKC menunggak gaji pemain Sejak Agustus 2022.
Baca Juga
Advertisement
Rasa kesal dan kecewa pun dirasakan oleh pemain. Setelah penyerang mereka yang merupakan mantan penyerang Timnas Indonesia, Arema Indonesia, dan Sriwijaya FC, Yongki Aribowo bersuara lantang di media sosial, kali ini I Nyoman Sukarja juga melakukan hal yang sama.
Namun dia tidak membeberkannya di media sosial, tetapi dia berkeluh kesah saat dihubungi Bola.com pada Jumat siang (27/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kecewa
Mantan penyerang Bali United tersebut kecewa PSKC belum membayar gajinya dan pemain lain hingga lima bulan lamanya.
"Mau kesal, ya pasti kesal. Mau marah , kami sudah marah. Gaji kami belum dibayarkan dari Agustus. Artinya dua bulan sebelum liga dihentikan karena peristiwa Kanjuruhan, gaji kami mandek. Bahkan sampai pelatih kepala kami (Joko “Getuk” Susilo) juga bernasib sama dengan pemain,” terangnya.
Hingga detik ini, PSKC Cimahi belum memberikan penjelasan apapun terkait status gaji mereka. Apakah dibayarkan atau tidak.
Sebagian besar kontrak pemain termasuk Sukarja habis di 31 Desember 2022 dan seharusnya gaji tetap dibayarkan hingga habis kontrak.
“Masalahnya, kontrak kami juga belum dibahas sampai sekarang. Tidak ada dari manajemen membubarkan tim atau sebagainya. Kami sudah mengadukan penunggakan gaji ini ke APPI. Soal PSKC yang setuju Liga 2 tidak dilanjutkan, saya bingung mau berkomentar apa,” ujarnya.
Advertisement
Performa Cukup Mengesankan
Padahal performa Sukarja bersama PSKC Cimahi cukup mengesankan. Tercatat 4 gol sudah dilesakkan Sukarja dan membuatnya bertengger di peringkat 3 top skorer sementara Liga 2 di bawah Zulham Zamrun yang mengemas 6 gol.
Di klasemen sementara wilayah barat, PSKC berada di peringkat 6 klasemen sementara dengan 7 poin. "Tambah lagi situasi makin rumit karena PSKC setuju liga tidak dilanjutkan,” tambahnya.
Situasi di atas membuat kondisi finansial Sukarja juga ikut terdampak. Sejak penghentian kompetisi, Sukarja memilih kembali ke Bali karena tim juga tidak berlatih dan belum dibubarkan secara resmi.
"Tentu kondisi finansial saya terganggu. Termasuk kebugaran fisik saya karena tidak ada kompetisi. Untungnya saya masih bisa funfootball untuk jaga kondisi,” bebernya.
Harapan
Meskipun demikian, Sukarja tetap menjaga kondisi kebugarannya. Dia tetap berlatih di Bali dan mengikuti pertandingan funfootball bersama komunitas sepak bola Mitra Devata Legend.
Sukarja tetap ingin kompetisi bisa bergulir kembali. Termasuk tunggakan gajinya serta pemain lain bisa dibayarkan oleh Manajemen PSKC Cimahi.
"Jelas saya sedih sekali dengan situasi ini. Kan aneh Liga 1 tetap jalan, kok Liga 2 dan Liga 3 dihentikan di tengah jalan? Logikanya tidak masuk akal,” tutup Sukarja.
Advertisement