Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 terus bersiap menjelang perhelatan Piala Asia U-20 2023. Garuda Nusantara bahkan telah mengagendakan pemusatan latihan (TC) sepanjang bulan Februari di Jakarta.
Walaupun tak memiliki 'kepentingan besar' lantaran telah dipastikan menembus Piala Dunia U-20 dengan status tuan rumah, Timnas Indonesia U-20 tersebut memastikan bakal tetap serius.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Bukti keseriusan tersebut ditunjukkan dengan memanggil 30 pemain muda yang dianggap terbaik saat ini. Salah satunya adalah penyerang PSS Sleman, Hokky Caraka.
Pemain yang berusia 18 tahun tersebut memang sangat diandalkan oleh pelatih Shin Tae-yong. Ia kerap diturunkan sebagai penyerang utama dalam skema tiga penyerang.
Tetapi momen di Piala Asia U-20 bisa dijadikan momen bagi sang pelatih menjajal pemain lain untuk memainkan perannya. Setidaknya ada empat pemain yang bisa dicoba di posisi nomor sembilan. Siapa saja mereka? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ginanjar Wahyu Ramadhani
Jika STY coba menjajal pemain lain di posisi penyerang, Ginanjar Wahyu Ramadhani bisa jadi opsi pertama. Pemain asal Persija Jakarta itu sudah membuktikan kapasitasnya di timnya selama ini.
Absensi Michael Krmencik dan Abdullah Yusuf Helal, membuat klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut memercayakan lini depan kepadanya. Walau tak sering mencetak gol, pergerakannya membantu pemain lain mengokupansi ruang kosong.
Skema ini rasanya sangat mungkin ditiru oleh Timnas Indonesia U-20. Apalagi mereka memiliki sayap-sayap cepat seperti Ronaldo Kwateh dan Alfriyanto Nico.
Advertisement
Rabbani Tasnim Siddiq
Opsi selanjutnya yang bisa dicoba adalah menurunkan Rabbani Tasnim Siddiq sebagai penyerang utama. Pilihan ini tampak lebih realistis mengingat dia merupakan pelapis Hokky Caraka selama ini.
Melihat kemampuannya sejatinya permainannya tidak berbeda jauh dengan kompatriotnya tersebut. Hanya saja, ia memiliki tipe permainan yang sedikit berbeda, walau terkadang malah lebih klinis.
Dengan menit bermain yang berbeda jauh, Rabbani memiliki ketajaman yang sama baiknya. Bukan tak mungkin, STY akan berpaling kepadanya andai Hokky gagal perform di turnamen nanti.
Marselino Ferdinan
Opsi nyeleneh yang bisa dijajal STY adalah menempatkan Marselino Ferdinan di pos nomor sembilan. Dengan visi playmaking-nya, tentu tak akan terlalu sulit baginya memainkan peran false nine.
Pemain yang tengah mencoba kesempatan di Belgia ini, sejatinya sering ditempatkan bukan di posisi naturalnya bersama Timnas Indonesia U-20. Ia kerap dimainkan lebih melebar di pos sayap kiri.
Langkah ini memang kerap dilakukan untjk mengakomodir Zanadin Fariz yang memiliki tipe permainan yang cukup mirip dengannya. Dengan dua 'playmaker' di lapangan, diharapkan variasi permainan semakin beragam.
Advertisement
Ricky Pratama
Opsi lainnya yang sejatinya bisa dicoba STY adalah Ricky Pratama. Sayangnya, pemain asal klub PSM Makassar itu tak masuk dalam 30 pemain yang diajak pemusatan latihan (TC) untuk Piala Asia U-20.
Ditengah absensi Everton Nascimento beberapa waktu lalu, Ricky Pratama muncul ke permukaan. Ia kerap dimainkan bersama Willem Jan Pluim dalam skema dua penyerang gantung.
Meski tak mencetak gol, penempatan posisinya bisa menguntungkan pemain lain untuk menerobos pertahanan lawan. Ia bisa berguna mengikat lawan yang kerap menggunakan blok tinggi atau medium.