Bola.com, Jakarta - Penyerang Bali United, Ilija Spasojevic saat ini dalam keadaan senang. Sebab dua juniornya, Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh, akan berkarier di luar negeri.
Marselino akan menjalani trial bersama klub asal Belgia KAA Gent. Sedangkan Ronaldo Kwateh dikabarkan akan bergabung dengan klub kasta kedua di Liga Turki, Bodrumspor.
Baca Juga
Menerka Peluang Sananta, Witan, Egy, Hokky dan Marselino Tampil saat Timnas Indonesia Melawan Jepang: Wajib Maksimal walau Jadi Pelapis
Marselino Ferdinan Lebih Nyaman Bermain di Inggris Ketimbang Belgia, Why?
Masih 20 Tahun, Marselino Ferdinan Ingin Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, tapi Harus Dapat Izin dari Oxford United
Advertisement
Sedangkan dua pemain Timnas Indonesia Iqbal Gwijangge dan Eriko Sulastiano akan berlatih di Puskas Academy, Hungaria.
“Saya sangat mendukung keputusan ini. Saya sudah bicara sebelumnya, kalau pemain muda itu harus optimis. Mereka di sana harus bisa pasang target besar untuk main di Eropa,” beber Spaso.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dukungan dari Jordi Amat
Sebelumnya, Spaso bersama Jordi Amat sempat membuat video untuk dukungan kepada pemain muda Indonesia agar berkarier di luar negeri terutama di Eropa.
“Saat itu saya sempat ngobrol dengan Jordi dan buat video. Dari semua yang ada di Timnas, hanya Jordi yang pernah bermain di Premier League dan La Liga. Dia juga satu-satunya pemain yang sempat melawan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Dia punya pengalaman luar biasa dan saya ingin membagikan ilmunya untuk anak-anak muda di Indonesia,” terang Spaso.
Advertisement
Kerja Keras
Untuk Ronaldo Kwateh dan Marselino yang sedang mencoba peruntungan di Belgia serta Turki, penyerang naturalisasi kelahiran Bar, Montenegro tersebut punya tipsnya agar bisa bersaing di Eropa.
Salah satunya adalah harus memiliki mental baja.
“Tidak perlu ada rahasia dalam sepak bola. Intinya harus bisa bekerja keras, punya percaya diri yang tinggi, dan punya mental yang kuat. Mental yang kuat sangat penting karena tidak mudah jauh dari keluarga,” ungkapnya.
Pengalaman Spaso
Spaso juga menceritakan pengalamannya meninggalkan keluarga saat masih berusia muda.
“Saya di umur 15 tahun, sudah harus meninggalkan keluarga saat itu untuk berjuang di sepak bola. Jujur saya saat itu dalam masa yang sulit karena harus melewati periode ketika saya harus meninggalkan keluarga untuk meraih masa depan saya. Ingat, tidak ada jalan yang mudah dan kenyaman untuk bisa menjadi pesepakbola yang besar,” tutupnya.
Advertisement