Bola.com, Sleman - PSS Sleman dijatuhi sanksi denda sebesar Rp 50 juta. Ini akibat aksi pelemparan botol yang dilakukan suporter di tribun selatan saat laga pekan ke-20 kontra Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/1/2023).
Sanksi ini diberikan melalui surat Komdis PSSI nomor 092/L1/SK/KD-PSSI/I/2023 terkait tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton. Pemberian denda tersebut merujuk kepada pasal 70 ayat 1, ayat 4 dan lampiran 1 nomor 5 Kode Disiplin PSSI tahun 2018.
Baca Juga
Advertisement
Ketua Panpel PSS Sleman, Yuyud Pujiarto mengatakan, bahwa manajemen sangat menyayangkan adanya pelanggaran itu. Dia berharap peristiwa pelemparan botol tidak terulang kembali.
Apalagi, sebelumnya klub berjulukan Super Elang Jawa itu pernah mendapat hukuman serupa. Tepatnya ketika menjamu PSM Makassar pada putaran pertama BRI Liga 1 2022/2023.
“Kami tentu sangat menyayangkan kejadian pelemparan botol mineral ini terulang kembali. Himbauan serta pengamanan terkait hal tersebut sudah kami lakukan. Namun kembali lagi edukasi terkait hal tersebut memang harus lebih digencarkan,” ujar Yuyud Pujiarto.
“Ini sudah menjadi peringatan kedua untuk PSS terkait pelemparan botol. Jika terulang kembali, maka Komdis PSSI akan memberikan hukuman yang lebih berat serta berbeda dari sebelumnya dan itu tentu akan merugikan PSS,” lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Suporter Jangan Berulah!
Lebih lanjut, Yuyud Pujiarto meminta dan mengajak seluruh suporter PSS untuk tidak mengulangi hal tersebut. Dia ingin para pendukung Elang Jawa dapat mematuhi segala peraturan yang telah diterapkan di stadion.
Jika tetap nekat, lanjut Yuyud, bukan tidak mungkin sanksi akan diberikan kepada pelaku pelemparan. Sebab, saat ini Stadion Maguwoharjo sudah dilengkapi Circuit Close Television (CCTV) yang memudahkan petugas untuk menangkap pelaku.
"Maka dari itu semoga hal tersebut tidak kembali terjadi di Stadion Maguwoharjo. Kami mengajak seluruh suporter PSS untuk mematuhi segala peraturan yang sudah dibuat. Barang-barang yang tidak boleh dibawa silahkan untuk tidak dibawa dan tidak mengulangi kejadian seperti ini lagi karena akan merugikan,” tegasnya.
Advertisement
Merugikan Klub
Manajer Event PSS Sleman, Rangga Rudwino ikut angkat bicara terkait insiden tersebut. Rangga berujar, pihaknya sangat memahami kekecewaan maupun kemarahan suporter. Tetapi jika insiden pelemparan botol terus terjadi dan merugikan klub, maka hal itu tidak bisa dibenarkan.
“Kami tentu bisa mengerti rasa amarah dan tensi tinggi yang terjadi di dalam lapangan seperti apa. Namun kembali jika tindakan selanjutnya dapat merugikan klub maka tidak dibenarkan,” ucapnya.
Patuhi Aturan
Rangga menuturkan, Panpel PSS Sleman sejauh ini sudah bekerja secara optimal dengan menempatkan pengamanan dan penjagaan yang ketat. Namun, hal-hal yang yang tidak diinginkan masih saja tetap terjadi.
“Panpel PSS sudah bekerja secara maksimal agar hal tersebut tidak terjadi. Bisa kita lihat berapa banyak steward dan bagian keamanan yang mengawasi dan mengamankan pertandingan kemarin. Tapi kita tahu kejadian tersebut sulit untuk dicegah terutama dengan tensi pertandingan yang tinggi,” beber Rangga.
“Kita harus sama-sama memikirkan dampak yang akan menimpa klub ke depannya buntut terjadinya pelemparan. Akan tetapi saya percaya seluruh PSS fans bisa lebih mematuhi peraturan yang ada di stadion dan bisa mengerti tindakan yang dilakukan ke depannya,” jelasnya memungkasi.
Advertisement