Bola.com, Jakarta - Wonderkid Persebaya Surabaya, Marselino Ferdinan resmi memperkuat klub kasta kedua Liga Belgia, KMSK Deinze. Perekrutan pemain berusia 18 tahun itu diumumkan pada Rabu (1/2/2023) malam WIB.
Gelandang kelahiran Jakarta tersebut dikontrak selama 1,5 musim. Kontrak pemain bernama lengkap Marselino Ferdinan Philipus itu berjalan hingga 30 Juni 2024, dengan opsi perpanjangan selama setahun.
Baca Juga
Advertisement
"KMSK Deinze mendapatkan satu talenta menjanjikan terakhir. Marselino Ferdinan datang dari Persebaya Surabaya, salah satu klub sepak bola terbesar dan terpopuler di Indonesia, dan menandatangani kontrak hingga Juni 2024 dengan opsi tambahan satu tahun," tulis KMSK Deinze di akun media sosial klub.
Marsel sudah berada di Belgia sejak Kamis, 26 Januari lalu. Hampir sepekan dia menjalani proses perpindahan ke klub barunya itu hingga akhirnya resmi diumumkan pada 1 Februari lalu.
Perekrutan Marsel ini sekaligus menyudahi kabar yang menyebut bahwa adik gelandang PSIS Semarang Oktafianus Fernando itu akan bergabung dengan KAA Gent. Klub tersebut saat ini berkompetisi di divisi utama Liga Belgia.
Lantas, seperti apa profil KMSK Deinze? Bola.com merangkum sejumlah informasi perihal klub yang bermarkas di Burgemeester Van de Wiele tersebut. Simak ulasan dibawah ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Begitu Mentereng
KMSK Deinze merupakan kepanjangan dari Koninklijke Maatschappij Sportkring Deinze. KMSK Deinze didirikan pada 12 Maret 1926 di Kota Deinze, yang terletak di sebelah timur Kota Gent.
Meski hampir berumur seratus tahun, prestasi KMSK Deinze di liga domestik rupanya tak begitu mentereng. Mereka belum pernah menembus kasta tertinggi Liga Belgia atau biasa disebut Jupiler Pro League.
KMSK Deinze baru promosi kembali ke divisi kedua Liga Belgia pada 2020. Artinya, musim ini menjadi tahun ketiga bagi mereka bermain di Challenger Pro League.
Pencapaian terbaik mereka sejauh ini yakni bersaing di papan atas Eerste Klasse B atau Challenger Pro League. KMSK Deinze selalu finis di peringkat lima besar.
Pada musim 2020/2021, klub berjulukan Orange-Black itu memungkasi kompetisi di posisi kelima dengan raihan 39 angka. Di musim berikutnya, mereka finis di peringkat keempat dengan koleksi poin yang sama.
Advertisement
Terseok-Seok di Papan Bawah
Sementara pada musim 2022/2023, KMSK Deinze masih tertahan di papan bawah. Tim besutan Marc Grosjean itu kini berada di peringkat delapan dengan 27 poin dari total 12 kontestan.
Liga 2 Belgia musim ini masih menyisakan delapan pertandingan lagi. Dengan torehan tersebut, peluang KMSK Deinze untuk promosi ke kasta tertinggi nampaknya cukup berat.
Setelah babak reguler rampung, nantinya setiap tim bakal dibagi ke dalam dua kelompok besar. Peringkat pertama sampai enam akan masuk play-off promosi, sementara posisi enam terbawah berlaga di play-off degradasi.
Diperkuat 3 Pemain Asia
Marselino Ferdinan tidak sendirian. Sebab, masih ada dua pemain Asia lain yang bermain untuk KMSK Deinze.
Mereka adalah Ilhan Fandi dari Singapura dan Yuta Miyamoto asal Jepang. Ilhan Fandi yang merupakan anak kandung dari legenda Singapura, Fandi Ahmad itu bergabung sejak Desember 2022. Sedangkan Yuta berstatus pinjaman dari klub J1 League, Urawa Reds.
Hanya, sampai saat ini Ilhan Fandi masih belum menjalani debut di skuad KMSK Deinze. Striker Timnas Singapura berusia 20 tahun itu masih berkutat dengan cedera ACL.
Advertisement
Diakuisisi Perusahaan Singapura
Sejak Januari 2022, KMSK Deinze menjadi milik perusahaan Singapura yakni ACA Football Partners. Deinze menjadi klub Belgia terbaru yang jatuh ke tangan pemilik asing.
Proses pengambilalihan melibatkan ketua KMSK Deinze, Denijs Van De Weghe. Denijs telah memimpin klub sebagai ketua selama 11 tahun.
Menariknya, meski ACA Football Partners berbasis di Singapura, perusahaan tersebut dipimpin oleh pengusaha asal Jepang, Hiroyuki Ono. Di sana, Hiroyuki Ono menjabat sebagai CEO.
Karena itulah tak heran jika klub yang memiliki warna kebesaran kuning dan hitam tersebut mulai identik dengan pemain Asia.