Bola.com, Malang - Hasil buruk yang menimpa Arema FC memakan korban. Mulai hari Senin (06/02/2023), Javier Roca memilih mundur dari jabatan pelatih kepala.
Ini sebagai bentuk tanggung jawab pelatih asal Chile tersebut. Kabar yang diterima Bola.com, Javier Roca pamit dari tim menjelang latihan pagi ini di Jakarta.
Baca Juga
Hasil BRI Liga 1: PSM Comeback dan Bungkam Barito Putera, Malut United Curi 3 Poin di Markas PSIS
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama
Advertisement
Posisi tim Arema sendiri saat ini masih berada di Jakarta. Mereka tidak kembali ke Malang setelah kalah dari PSM Makassar di Stadion PTIK, Jakarta Selatan.
Karena laga selanjutnya mereka bertemu Rans Nusantara di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (8/2/2023). Jadi, untuk persiapan melawan Rans, Arema sudah tidak didampingi Roca.
"Hari ini beliau (Javier Roca) pamit,” kata Manajer Arema, Wiebie Dwi Andriyas.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dua Kali Ganti Pelatih
Mundurnya Javier Roca jadi sebuah catatan baru bagi Arema. Kali pertama sejak era Liga 1, Arema lebih dari dua kali beganti pelatih kepala dalam satu musim.
Karena jika ada pelatih baru di laga selanjutnya, artinya Singo Edan sudah memakai tiga pelatih berbeda dalam satu musim.
Namun, situasi di Arema sendiri saat ini penuh dengan tekanan. Di awal musim, Eduardo Almeida yang jadi pelatih kepala harus mundur di pekan 8.
Waktu itu Arema berada di tren negatif dan hanya imbang lawan tim papan bawah Barito Putera. Sedangkan Roca, dia menelan 5 kekalahan beruntun. Yakni melawan Madura United, Bhayangkara FC, PSIS Semarang, PSS Sleman dan PSM Makassar.
Advertisement
Tekanan Javier Roca
Meski Javier Roca sempat memberikan 4 kemenangan beruntun, itu seakan tidak ada artinya. Karena posisi Arema di klasemen terus merosot. Yakni di urutan 10 dengan 26 poin.
Jumlah poin tersebut hanya berjarak tiga poin saja dari tim yang satu tingkat di atas zona degradasi, Bhayangkara FC. Roca sendiri masuk dalam situasi yang kurang bagus.
Setelah menangani Arema dalam tiga pertandingan, Tragedi Kanjuruhan terjadi. Kekalahan dari rival, Persebaya Surabaya dikandang sendiri membuat persoalan pelik.
Karena 135 korban jiwa melayang karena kekacauan dalam stadion. Setelah itu, situasi di tim Arema FC tak pernah normal.
Kalah mendapat bull-an dan saat menang pun tak bisa melakukan selebrasi. Lantaran mereka harus tetap menaruh simpati kepada korban Tragedi Kanjuruhan.
Sudah Diberi Kelonggaran oleh Manajemen
Sebenarnya, Roca sudah dapat kelonggaran dari manajemen Arema. Klausul pemecatan jika kalah dalam 3 laga beruntun sudah dicabut.
Namun, ketika menelan tiga kekalahan beruntun, Arema tak kunjung mendapatkan hasil positif. Ini membuat situasi dalam internal Singo Edan terasa kurang kondusif.
Mental pemain tentu down dengan kekalahan beruntun. Apalagi dalam lima kekalahan tersebut, Arema tak sanggup mencetak gol. Meskipun dari segi ball possesion dan peluang, mereka lebih unggul dari lawannya.
Advertisement